Beranda Budaya

Belajar dari Budaya Masyarakat Inggris

Belajar dari Budaya Masyarakat Inggris
ILUSTRASI: Tower Bridge, jembatan yang membentang di atas Sungai Thames di London, Inggris Raya (Chris Schippers/Pexels)

Pelitabanten.com merupakan sebuah negara yang terletak di Daratan Eropa dan beribu kotakan London. Negara ini ialah salah satu negara maju yang terdapat di dunia. Negara ini maju baik di bidang pariwisata, pendidikan dan ekomoni. Serta wujud pemerintahan negara ini merupakan kerajaan dengan sistem konstitusional serta perlementer. Sama semacam , Inggris juga memiliki kesenian serta kebudayaan yang khas dan unik dari negara tersebut.

Begitu mendengar kata Inggris, mungkin pikiranmu hendak langsung tertuju pada Harry Potter, menara jam Big Ben, berbagai klub sepakbolanya yang melegenda, serta masih banyak lagi. Inggris juga merupakan negara impian yang ingin didatangi oleh banyak orang, bisa jadi termasuk kalian. Selaku bagian dari negara maju, warga Inggris nyatanya juga diketahui memiliki segudang kebiasaan baik.

Menjunjung tinggi kesopanan

Dalam kehidupan sehari- hari, orang Inggris diketahui menjunjung besar nilai kesopanan serta rasa hormat. Jika kalian mendapatkan undangan makan malam ke rumah seseorang, jangan langsung duduk di tempat duduk, tetapi kalian wajib menunggu sang tuan rumah menyilakan kalian duduk di tempat yang mereka pilihkan.

Tidak hanya tercermin dalam sikap sehari- hari, kesopanan ini dapat terlihat dari tutur bahasa yang digunakan warga Inggris. Tampaknya, British English memanglah dapat dibilang” lebih sopan” daripada American English. Dilansir dari bibliodit.wordpress.com

Tidak segan untuk mengucapkan kata” tolong, terima kasih, dan maaf”

Kata” tolong, terima kasih, dan maaf” lumrah digunakan orang Inggris dalam percakapan sehari- hari, apalagi sudah menjadi kebiasaan mereka. Terlebih lagi, mereka mau mengucapkan terima kasih saat sebelum orang lain melaksanakan sesuatu yang baik untuk mereka, ataupun bilang maaf bila mereka baru melakukan kesalahan. Mereka justru akan merasa nyaman jika ketiga kata sopan itu digunakan dalam obrolan, menurut Buku “Watching the English” hasil karya Kate Fox, seorang antropolog dan penulis dari Inggris

Baca Juga:  Pentingnya Belajar Bahasa Inggris di Era Digital

Patuh terhadap peraturan

Warga Inggris dikenal taat aturan. Mereka biasanya akan patuh mengikuti peraturan yang ada. Bila di suatu tempat terdapat peraturan yang melarang berfoto, berbicara, mengaktifkan HP, serta lain sebagainya, mereka betul- betul tidak akan melakukan berbagai perihal yang dilarang tersebut.

Masyarakat Inggris juga dikenal disiplin berlalu lintas. Disaat lampu lalu lintas di jalan berwarna merah, walaupun tidak terdapat kendaraan lain yang lagi melintas, hingga mobil ataupun kendaraan lain senantiasa hendak berhenti hingga lampu lalu lintas tersebut berwarna hijau. Dilansir dari ladybugonthego.wordpress.com

Bertemu dan Bersosialisasi

Warga Inggris terkadang lebih suka jabat tangan yang sedikit formal dengan kontak mata. Kontak mata termasuk penting untuk menampilkan keseriusan anda, namun kontak mata yang berlebihan dianggap mengganggu, tidak hanya itu bertanya mengenai umur serta keuangan ialah hal yang dianggap tidak sopan.

Apabila ingin mengawali obrolan dengan kenalan baru, anda dapat mengobrol seputar kabar mereka, apa yang mereka kerjakan ataupun berpendapat tentang cuaca. Orang Inggris mungkin kelihatan pendiam untuk pertama kalinya, namun begitu anda mulai mengobrol dengan mereka, mereka akan jadi lebih hangat. Dilansir dari suneducationgroup.com

Membudayakan tepat waktu

Masyarakat Inggris sangat menghargai waktu. Pastikanlah anda senantiasa muncul tepat waktu untuk semua undangan serta kegiatan. Bila diundang untuk makan malam, bawalah sebotol wine atau coklat maupun bunga untuk tuan rumah. Inggris merupakan negara multikultur dengan residen dari bermacam negara. Jadi warga- warga lokal sangat terbuka untuk kebudayaan asing, serta mereka menyambut kehadiran para pendatang internasional dengan baik.

Baca Juga:  Mahasiswa Untirta Berburu Cerita Rakyat di Desa Adat Cibadak

Sama semacam di negara- negara barat yang lain, budaya ini juga berlaku di Inggris. Jika kalian memiliki janji berjumpa dengan orang Inggris, jangan pernah terlambat sebab mereka hendak menganggapnya tidak sopan dengan membiarkan mereka menunggu. Begitu juga jika kalian memperoleh suatu undangan dari mereka. Kalaupun kalian terpaksa harus tiba terlambat sebab suatu perihal yang mendadak, kalian harus memberitahu mereka sesegera mungkin serta meminta maaf. Dilansir dari hotcourses.co.id

Menghargai privasi orang lain

Orang Inggris sangat menghormati privasi orang lain. Mereka tidak suka ikut campur urusan orang lain. Sebagian topik pembicaraan yang dikira sensitif Inggris, misalnya usia, pendapatan, agama, berat tubuh, serta pilihan politik. Bagi orang Inggris, membicarakan hal- hal tersebut dianggap tabu, lebih- lebih ketika berbincang dengan orang yang baru saja dikenal.

Pengecualian dapat terjadi untuk keluarga ataupun orang- orang yang memang sudah sangat akrab. Jadi jika kalian baru mau berkenalan dengan orang Inggris, jauhi membicarakan topik- topik tersebut. Sebagian topik pembicaraan yang dapat kalian ajukan, misalnya mengenai berita , cuaca, sepak bola, serta budaya.

Membawa tas belanjaan sendiri dikala berbelanja

Dikala berbelanja ke pasar, toko, ataupun supermarket, warga Inggris biasanya akan membawa tas ataupun sendiri dari rumah. Jika kalian berbelanja di Inggris serta lupa bawa tas sendiri, kalian wajib membayar plastik yang disediakan supermarket apabila memang membutuhkannya.

Tidak seperti di banyak wilayah di Indonesia, supermarket di Inggris tidak akan membagikan kantong plastik secara cuma- cuma. Kebiasaan ini tentu sangat baik, tidak hanya dapat menghemat biaya sebab tidak perlu membeli tas belanjaan, polusi area akibat limbah plastik juga pastinya dapat dikurangi

Baca Juga:  Sistem Pendidikan “Singkat Dan Fleksibel” Di Inggris

Gemar membaca

Di Inggris, aktivitas membaca sudah jadi bagian dari keseharian warganya, terlebih lagi telah menjadi kebiasaan. Masyarakat Inggris biasanya tidak memandang aktivitas membaca sebagai suatu beban, justru menjadikannya sebagai . Budaya membaca masyarakat Inggris telah ditanamkan semenjak mereka mengenyam pembelajaran di sekolah, di mana sekolah biasanya mengadakan” reading day” setiap minggunya.

Pada bulan Maret 2016 lalu, Central Connecticut State University mengeluarkan hasil penelitian terkait “World Most Literate Nations”. Dalam penelitian kebiasaan masyarakat dari 61 negara yang disurvei dalam membaca dan dukungan yang mereka miliki, negara maju seperti menduduki peringkat ke sedangkan Inggris ke 17.

Masyarakat dan kebudayaan tidak bisa dipisahkan, sebab masyarakat menggambarkan wadah dari kebudayaan itu sendiri. Sehingga manusia melahirkan kebudayaan yang dianggap sebagai nilai- nilai yang hidup untuk masyarakat. Dengan terdapatnya suatu kebudayaan yang disebabkan oleh keberadaan manusia itu sendiri, akan tetapi kebudayaan hanya akan tumbuh berkembang pada masyarakat yang berjumlah banyak ataupun manusia yang hidup secara berkelompok serta bermacam- macam suku bangsa.

Budaya asing semakin gencar mempengaruhi generasi muda Indonesia, perihal ini disebabkan adanya internet yang memudahkan mereka memperoleh informasi. Namun selama kita dapat menyaring budaya itu, serta mengambil hal- hal positif nya yang masih sesuai dengan identitas kebangsaan kita, itu menggambarkan langkah yang baik dalam era globalisasi, guna menjadikan negara kita sebagai negara yang lebih maju.

Penulis: Nazil Muchammad Arief (Mahasiswa Prodi Sastra Inggris Universitas Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta)