Pelitabanten.com – Pembelajaran online atau yang sering disebut sebagai daring (dalam jaringan) dilaksanakan pada saat pandemic covid-19 ini. Pembelajaran online seringkali memberi tugas yang sangat banyak kepada muridnya. Belum lagi jika dirumah,orang tua selalu melihat mereka sebagai anak yang terus-menerus melihat ke layer laptop/handphone. Padahal, mereka memang mengakses pelajaran melalui perangkat. Lantas, apakah dampak pembelajaran online terhadap mental anak?
Pembelajaran daring dimulai sejak pandemic covid-19 muncul di Indonesia. Dikarenakan virus covid-19 dapat menyebar dengan sangat cepat melalui kontak udara dan juga kontak fisik,maka dibutuhkan social distancing atau bisa disebut dengan menjaga jarak. Maka, pemerintah menerapkan pembelajaran via daring yang bisa dilaksanakan dari rumah.
Pembelajaran daring menuai banyak pro dan kontra. Ada yang setuju karena dianggap menjadi solusi yang baik pada masa pandemi, membuat anak-anak aman dari tertularnya Covid-19, juga orangtua bisa menemani dan memantau perkembangan anaknya dalam proses pembelajaran. Ada juga yang tidak setuju karena dianggap hanya sebagai pemborosan kuota, mereka tidak hanya diwajibkan membayar uang sekolah, tetapi juga harus mengeluarkan biaya untuk membeli kuota internet.
Di balik pro dan kontra, yang harus dipikirkan adalah bagaimana efek dari pembelajaran daring terhadap kesehatan mental. Bisa jadi tiap orang berbeda dalam merespons sesuatu, terutama terhadap pembelajaran daring yang merupakan dampak dari pandemi Covid-19. Banyak ditemukan keluhan mengenai pembelajaran daring. Ada yang mengeluh bahwa pelajaran yang ia pelajari susah untuk dipelajari dengan online,ada juga yang bilang bahwa pembelajaran online memudahkannya untuk belajar.
Berdasarkan survei-survei juga hasil penelitian, biasanya masalah-masalah fisik yang dialami antara lain mata lelah, perih, tegang otot, sulit istirahat, dan nafsu makan terganggu. Masalah psikis yang sering dikeluhkan selama daring, stres, sulit menyesuaikan diri, tidak berdaya, kehilangan mood, mudah tersinggung, insomnia, kelelahan secara emosi, takut, dan cemas, yang jika tidak diatasi dengan baik, dapat menjurus pada gangguan psikologis.
Penulis: Rizky Arina (Mahasiswa jurusan Sastra Inggris Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta)