Beranda News

Relawan Akan Demo RS Misi Lebak, Ada Apa

Relawan Akan Demo RS Misi Lebak, Ada Apa
Pelitabanten.com Lebak  – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) Kabupaten Lebak menyoroti pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh oknum petugas di Rumah Sakit Misi Lebak. Hal tersebut dikatakan langsung oleh Ketua Bara JP Kabupaten Lebak, .

 

“Kita Relawan Presiden Jokowi dapat keluhan dari masyarakat yang sedang sakit mengeluh terhadap pelayanan di RS Misi oleh oknum petugas . Harusnya di tengah pandemi seperti ini, petugas di RS Misi bisa lebih dalam menjalankan tugas sebagai perawat.”kata Ketua DPC Bara JP Kabupaten Lebak, Ramli, Kamis (15/7).

 

Menurut Ramli, sudah sepatutnya para perawat atau petugas kesehatan bisa lebih sabar dalam menangani yang sedang sakit. Padahal, kata Ramli, mereka sudah disumpah dalam profesinya agar melayani pasien yang sakit untuk berobat.

“Para medis kalau bekerja tak boleh setengah hati, karena mereka sudah disumpah.”tutur Ramli.

Baca Juga:  Sekda Tutup STQ Ke-11 Tingkat Kecamatan Kelapa Dua

Lanjut Ramli, pihaknya meminta agar manajemen RS Misi bisa melakukan evaluasi terhadap pekerja medisnya. Sehingga kata Ramli kejadian tersebut tak terulang kembali.

Ramli menyebut, seandainya tak ada tindakan yang , dia berencana akan melaporkan persoalan-persoalan ini ke Pemkab Lebak dan DPRD.

“Intinya harus ada perbaikan, jadi mereka harus lebih ramah terhadap pasien yang hendak berobat. Kalau tak ada tindakan tegas, kita akan aksi besar dan melaporkan ke Pemkab agar dicabut ijinya.”tutur Ramli.

Sementara itu, RS Misi Kabupaten Lebak, Denny Hardiantno menyebut, pihaknya masih belum mengetahui kejadianya. Menurut Denny, pihaknya akan menanyakan persoalan ini terlebih dulu besok.

“Besok kami tanyakan dulu ke PPNI, ini mungkin ada mis komunikasi antara pasien dan petugas di lapangan.”terang Direktur RS Misi Lebak, Denny Hardiantnom.

Sebelumnya, bantak diberitakan tentang pelayanan di RS Misi yang dinilai buruk. mengaku, petugas yang berjaga di RS tak ramah dan arogan saat menangani pasien. (/Red)