Beranda News

Masyarakat Desak Yhannu Maju di Pilkada Kota Serang

Masyarakat Desak Yhannu Maju di Pilkada Kota Serang
Yhannu Setyawan (Komisioner Komisi Informasi Pusat)

SERANG, Pelitabanten.com – Enam aliansi masyarakat sipil mendesak Komisioner Pusat Yhannu Setyawan maju di Pilkada Kota Serang.

Keenam aliansi tersebut, yaitu Kemandirian Kota Serang, Kaukus Muda Tionghoa Kota Serang, Serikat Pemuda Kota Serang, Jaringan Kota Serang, Lingkar Study Banten dan Serikat Pemuda Desa untuk Demokrasi (SPDD).

Sabtu (27/5), mereka mengambil formulir penjaringan calon Walikota Serang yang dibuka oleh DPD PAN Kota Serang di Kaujo, Kota Serang. Setelah mengambilkan formulir pendaftaran, mereka mendeklaraikan diri sebagai Aliansi Pendukung Yhannu Setyawan untuk maju di dengan nama relawan ‘Kite YS’.

Mereka menganggap Yhannu Setyawan mampu menyelesaikan persoalan di Kota Serang. “Kami sengaja datang ke DPD PAN untuk meminta Yhannu maju sebagai calon Walikota Serang. Ini inisiatif kita dari masyarakat sipil yang menginginkan Kota Serang menjadi maju dengan calon alternatif,” kata Kordinator Relawan Kite YS Arfan Hamdani.

Baca Juga:  Sukseskan Pemilu, 39 ASN Kota Tangerang Ditetapkan Sebagai Sekretariat PPK

Ia menilai, sosok Yhannu yang syarat pengalaman akan menjadi sosok alternatif membawa perubahan di Kota Serang. “Kita tahu Pak Yhannu punya trek panjang mulai dari kampus sampai ke pusat sebagai Komisioner Komisi Informasi Pusat. Ini modal yang penting, apalagi selama ini calon didominasi dari orang politik. Kita butuh suasana baru dari orang yang punya kapasitas dan integritas,” katanya.

“Menurut saya, Pak Yhannu sudah cukup menitih karirnya di luar kota Serang. Saatnya, beliau sebagai salah satu putra Serang saatnya pulang kampung untuk membangun Kota Serang. Dan kami akan langsung meminta kesediaannya,” sambung Arfan.

Menurutnya, masalah , pendidikan, dan infrastruktur masih menjadi persoalan klasik yang ada di Ibukota Banten ini. “Latar belakang pak Yhannu sebagai saya kira akan cukup mampu membenahi persoalan mendasar ini,” tandasnya.

Baca Juga:  Beri Identitas Penduduk, Dukcapil Gelar Layanan Adminduk Untuk Komunitas Adat Baduy Dalam dan Baduy Luar

Usai mengambil formulir, mereka langsung bertandang ke kediaman Yhannu Setyawan di Komplek Saptamarga, Kelurahan Unyur Kota Serang. Mereka menyerahkan formulir yang diambil dari DPD PAN Kota Serang.

YHANNU: Saya Akan Minta Restu Orang Tua

Sementara itu, Yhannu menyambut baik kedatangan relawan Kite YS. “Tentu ini hal yang baik. Karena bagaimanapun juga pembangunan itu butuh partisipasi masyarakat,” katanya.

Prinsipnya, lanjut Yhannu, apa yang yang menjadi aspirasi masyarakat harus diterima dengan baik. “Keputusan ini tentu bukan perkara kecil. Saya butuh pertimbangan yang matang. Termasuk restu dari keluarga dan orang tua saya,” ujarnya.

Terlepas dari itu, Yhannu mengatakan, pembangunan pada prinsipnya membutuhkan partisipasi aktif, dan kesiapan pemerintah dalam menerima aspirasi masyarakat. “Kita hidup di era demokrasi dan keterbukaan informasi. Dan itu kuncinya pada partisipasi masyarakat, transparansi pemerintah dalam tata kelolanya,” kata pria yang kini masih menjabat sebagai Komisioner Komisi Informasi Pusat ini.

Baca Juga:  Yhannu Ingin Insentif Guru Honorer di Kota Serang Ditingkatkan

Lebih lanjut, Yhannu menjelaskan, Kota Serang sebagai ibukota tidak bisa lepas dari pondasi Kesultanan Banten pada masanya. “Kalau kita boleh bernostalgia dengan sejarah, era kesultanan Banten corak masyarakat kita sangat terbuka dengan kemajuan. Makanya Banten berhasil menjadi kota yang maju dan terbuka sebagai bandar perdagangan dunia,” ujarnya.

Namun demikian, kata Yhannu, meski terbuka dengan dunia luar, Banten pada masa Kesultanan tidak meninggalkan identitasnya sebagai wilayaj yang religius. Pondasi ini dibentuk dengan sistem pendidikan masa itu yang dimulai dari penguatan lembaga pendidikan di Masjid-masjid atau pusat pendidikan. “Spirit jati diri ini yang mestinya kita bawa agar Kota Serang bisa menjadi Kota yang informastif, adaptif dengan kemajuan. Tapi tetap menjaga identitasnya sebagai sebuah peradaban,” ujarnya.