Beranda News

Polda Banten Ungkap Prostitusi Online Berkedok Panti Pijat

SERANG.Pelitabanten.com –Ditreskrimsus Polda Banten berhasil mengamankan pelaku tindak pidana prostitusi online berkedok panti pijat di Ruko Mardigras Citra Raya, Kec. Panongan Kab. Tangerang pada Selasa (31/05) sekitar pukul 02.00 Wib lalu.

Dirreskrimsus Polda Banten Kombes Pol Dedi Supriyadi mengatakan dari ini berhasil mengamankan dua orang pelaku. “Di TKP petugas berhasil mengamankan dua pelaku yakni HM (42) sebagai pemilik ruko dan NA (22) sebagai operator admin sosial (). Kemudian petugas juga mengamankan 9 orang terapis,” kata Dedi pada Rabu (15/06).

Selanjutnya Dedi mengungkapkan awal mula pengungkapan kasus prostitusi online ini berawal dari cyber yang dilakukan oleh personel Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Banten. “Pada saat petugas melakukan patroli cyber di platform Michat terdapat satu akun yang menjajakan jasa prostitusi online. Kemudian petugas melakukan dengan melakukan percakapan dan ternyata benar akun tersebut menawarkan jasa prostitusi online. Dalam percapakan tersebut NA mengajak melakukan transaksi prostitusi di sebuah ruko yang berada di Mardigras,” jelas Dedi.

Baca Juga:  Marak Aksi Curanmor di Perumahan Pesona Sindang Sari 2 Pasar Kemis, Polisi Diminta Tindak Lanjuti Laporan Warga

Dedi menambahkan setelah mendapatkan informasi tersebut petugas langsung bergerak menuju ruko yang ada di Mardigras. “Sesampainya di ruko tersebut NA menawarkan sembilan terapis yang bisa memberikan jasa plus-plus dengan harga Rp500.000 yang mana transaksi prostitusi akan dilakukan di kamar yang ada di dalam ruko tersebut,” tambah Dedi.

Berdasarkan keterangan tersebut petugas langsung mengamankan pelaku NA beserta sembilan terapis dan HM selaku pemilik ruko. “Dari hasil pemeriksaan, didapat fakta hukum bahwa HM selaku pemilik tempat mempekerjakan pelaku NA untuk mengoperasionalkan akun Michat untuk menjajakan sembilan terapis dengan harga Rp500.000,- dengan pembagian hasil Rp100.000,- untuk pemilik tempat, Rp50.000,- jasa operator dan sisanya untuk para terapis,” ungkap Dedi.

Terkait dengan perkara tersebut, penyidik telah melakukan penyitaan berupa barang 3 unit handphone dan hasil kejahatan sebesar Rp3.090.000,-. “Atas perbuatan tersebut penyidik menjerat kedua dengan tindak pidana Prostitusi Online sebagaimana dalam Pasal 45 ayat (1) jo Pasal 27 ayat (1) Undang-Undang Nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 11 tahun 2008 tentang ITE dan/atau Pasal 296 KHUP jo Pasal 55 ayat (1) dengan ancaman hukuman penjara paling lama enam tahun atau denda paling banyak satu miliar ,” tutup Dedi.

Baca Juga:  Ditreskrimum Polda Banten Grebek Panti Pijat Plus-plus di Tangerang