Beranda News

Rapat Dengar Pendapat dengan Kompolnas, Rano Alfath Minta Prof Mahfud MD Berani Mengungkap Kasus Pembunuhan Brigadir J Terang Benderang

Rano Alfath Anggota DPR RI.
Rano Alfath Anggota DPR RI.

JAKARTA, Pelitabanten.com – Anggota Komisi III -RI Moh. Rano Alfath menyoroti beberapa hal dalam Rapat Dengar Pendapat bersama terkait kasus Brigadir , termasuk informasi intelijen, sikap cenderung normatif Ketua Kompolnas yang juga Menkopolhukam RI, adanya dugaan jenderal bintang 3 yang mengancam mundur apabila Irjen FS tidak jadi tersangka.

“Saya sangat apresiasi bahwa Prof. Mahfud terus terang membuka perkara ini yang tadinya gelap menjadi terang benderang. Bagaimana Prof mendapat keyakinan yang begitu yakin bahwa kasus ini adalah pembunuhan, itu mulainya seperti apa? Karena setahu saya Prof sedang naik pada saat itu. Apakah memang ada info intelijen yang memang menyatakan bahwa apa sih yang sebenarnya terjadi di Duren 3,” tuturnya kepada Prof. Dr. Mahfud MD selaku Ketua Kompolnas pada saat rapat sedang berjalan, di Senayan (22/08/22).

Baca Juga:  Ditengah Pandemi Covid-19, Pemkot Tangsel Paparkan Kesiapan Pilkada Kepada Kemenpolhukam

Dikatakan oleh Rano, kasus ini berkembang begitu dahsyat dari yang tadinya kasus pembunuhan sampai dugaan adanya Kekaisaran Sambo di tubuh . Dirinya meminta agar Mahfud MD dengan kapasitasnya sebagai Ketua Kompolnas untuk lebih lugas menjawab pertanyaan yang diajukan anggota .

“Bahkan hari ini berkembang sampai adanya Kaisar Sambo. Saya berharap bagi yang muda muda ini, Prof. Mahfud kan di medsos itu terang-terangan, berani mengungkap ini seterang terangnya. Tapi kenapa pas rapat di DPR ini malah seolah-olah normatif. Dari pernyataan yang Prof nyatakan ini hanya menjawab normatif dari semua yang di media. Kurang greget,” tegas Rano sambil tersenyum simpul.

Dirinya mencontohkan, salah satu pertanyaan yang belum dijawab adalah siapa Jenderal Bintang Tiga (setara Komjen) yang menyatakan akan mundur dari Polri apabila Irjen FS tidak ditersangkakan dalam kasus ini.

Baca Juga:  Komisi VI DPR RI Reses dengan BUMN di Bali, Ananta Wahana Desak Pemerintah Tunda Kenaikan BBM, Listrik, & LPG 3 Kg

“Kalau ini bisa dijawab, ini sesuatu yang luar biasa. Saya juga menunggu nanti soal Kaisar Sambo, apakah nanti ada bisikan dari Prof lagi nanti saya di medsos akan tunggu juga,” tambah Rano.

Terakhir, legislator itu berharap agar kasus ini dapat diselesaikan dengan seterang-terangnya dan Polri bisa bekerja kembali untuk mengembalikan kepercayaan .

“Karena kami sayang dengan Polri. Karena dibawah ini, goyang. Kok bisa satu orang membuat institusinya bergoyang. Mereka ingin bekerja lagi mengembalikan kepercayaan masyarakat,” katanya.