Beranda News

Pembangunan Kota Serang Harus Terkonsep

Pembangunan Kota Serang Harus Terkonsep
Narasumber Rembug Membangun Kota Serang

SERANG, Pelitabanten.com – Pembangunan Kota Serang kedepan harus terkonsep. Saat ini pembangunan hanya berjalan dengan sendiri tanpa arah pembangunan. Hal ini terungkap pada acara rembuk membangun Kota Serang yang digelar di Rumah Buku Suwaib Amiruddin Foundation (SAF) Kamis (8/6) di rumah Buku SAF Perum. Perasada Banten.

Hadir sebagai narasumber pengamat kebijakan publik Dr. Harist Hijrah Wijacksana, manajer program YS Institute Panji Romadhan, Koordinator Daerah Pilkada Watch Banten Wakyudi dan Direktur Rumah buku SAF Agus Aan Hermawan serta tamu undangan dari akademisi, mahasiswa dan kalangan profesional.

Koordinator Daerah Pilkada Watch Banten Wakyudi meminta agar proses pilkada ini harus benar – benar mampu memilih pemimpin yang visioner untuk masa depan pembangunan kota jangka panjang. “Saat ini pembangunan Kota Serang berkembang seadanya. Belum menerapkan konsep pembangunan jangka panjang dan sesuai kebutuhan masyarakat dan kondisi wilayah” ujarnya.

Hal ini lanjut dia, terlihat dengan belum munculnya konsep pembangunan berdasarkan penijabaran sesuai dokumen RTRW.”Pembangunan Kota harus sesuai RTRW dan harus banyak dikaji ulang mengenai Rencana Detail Tata ruanya. Jika belum ada harus segera dibuat. Walikota juga harus melihat visi misi kota serta karakter kota serang yang digagas sebagai kota madani dalam mengambil kebijakan pembangunan”ujarnya.

Pengamat Kebijakan Publik Harist Hijrah Wijacksana mengatakan pemimpin Kota Serang harus mampu membawa budaya kerja baru bagi perangkat daerah. “Profesional Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kota Serang masih rendah. Sedangkan anggaran publik lebih dari 60 % terserap untuk gaji ASN” kata Harist yang juga akademisi STISIP Setia Budhi Rangkasbitung.

Dia berharap pemimpin Kota Serang Kedepan harus mampu menggerakan kekuatan birokrasi dalam memaksimalkan pembangunan. “Walikota harus mampu memaksimalkan perangkat daerah seperti memaksimalkan peran kecamatan dijadikan kantor persinggahan walikota dalam kordinasi pembangunan” ujarnya.

Sementara itu Manajer Program Yuwana Skripta (YS) Institute Panji Ramadhan menilai transparansi dan partisipasi masyarakat adalah kunci untuk membentuk pemerintahan yang baik. “Kondisi Transparansi di Kota Serang saat ini masih rendah. Hal ini dikhawatirkan berdampak terhadap rendahnya partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan baik dalam perencanaan, monitoring maupun evaluasi” pungkasnya.

Sedangkan Direktur rumah buku SAF Agus Aan Hermawan mengatakan Pembangunan Kota Serang harus memunculkan identitas kota. “Pembangunan Kota Serang harus melihat dari kota kota besar di Indonesia yang mampu memunculkan identitas kota sebagai daya tarik” Pungkasnya.