KOTA TANGERANG, Pelitabanten.com – Bulan suci ramadan 1444 hijriah tinggal menghitung hari, kebutuhan akan pangan masyarakat dipastikan akan mengalami peningkatan di bulan puasa 2023 Masehi ini.
Untuk menjamin kelayakan dan keamanan bahan pangan yang akan dikonsumsi masyarakat, Tim gabungan Dinas Ketahanan Pangan (DKP), Dinas Kesehatan (Dinkes), FKTS, Disperindagkop UKM bersama Polres Metro Tangerang Kota, BPOM Banten dan Balai Karantina Ikan kompak gelar inspeksi mendadak (sidak) Pengawasan Keamanan Pangan Terpadu.
Sidak tersebut dilaksanakan di Pasar Anyar, Kota Tangerang, Kamis (16/3/2023) pagi.
Kepala DKP Kota Tangerang, Muhdorun mengungkapkan ada 363 sampel pangan yang diambil tim. Terdiri dari peternakan, perikanan, pertanian, pangan olahan dan kemasan label.
Alhasil, jelas Muhdorun dari 363 sampel pangan yang diambil, 96,69 persen pangan dinyatakan aman. Namun sisanya ditemukan mengandung formalin, tercemar pestisida dan sudah kadaluarsa.
“Sisanya, petugas gabungan menemukan 12 sampel positif. Terdiri dari empat pangan tercemar formalin seperti mie kuning dan tahu cokelat, tiga produk pangan segar tercemar pestisida, dan tiga produk kemasan kadaluarsa,” ungkap Muhdorun.
Menurutnya, Sidak Pengawasan Keamanan Pangan Terpadu tersebut ditujukan untuk memberikan perlindungan terhadap masyarakat selaku konsumen pangan.
Dirinya menegaskan pada pedagang untuk selalu menaati proses produksi, maupun penjualan produk pangan yang terbaik untuk para konsumen.
“Terkait produk yang ditemukan positif, petugas gabungan akan bertindak melakukan wawancara pedagang, sebagai langkah penelusuran datangnya atau asal muasalnya produk tersebut. Sehingga, dapat distop atau ditangani sesuai alurnya,” jelas Muhdorun.
Tentunya, permintaan konsumen dipastikan akan meningkat di bulan Ramadan, tidak hanya sampai disidak ini, tim gabungan akan meningkatkan pengawasan pasar-pasar di wilayah Kota Tangerang.
Terhadap masyarakat diimbau untuk lebih berhati- hari dan pintar dalam berbelanja produk pangan untuk dikonsumsi di bulan puasa tahun ini.
“Diluar pengawasan bulan Ramadan, DKP bersama tim gabungan juga menggelar pengawasan secara berkala. Pembinaan pedagang juga dilakukan, dalam hal ini semua pihak harus berperan. Pengawasan oleh pemerintah, pedagang yang lebih berkomitmen berjualan produk, dan konsumen lebih berhati-hati dalam berbelanja,” urainya.