Beranda News

Waduh! Pagi-pagi Wali kota Tangerang Arief R Wismansyah Emosi ke Pegawainya 

Waduh! Pagi-pagi Wali kota Tangerang Arief R Wismansyah Emosi ke Pegawainya
Deprok alias Duduk di Rumput Sintetis Lapangan Apel, ASN Pemkot Tangerang di Ceramahi Wali Kota Arief R Wismansyah. Senin (20/11) pagi WIB. Foto Pelitabanten.com

KOTA TANGERANG, Pelitabanten.com – Pagi-pagi orang nomer satu di kota Tangerang, R Wismansyah emosi dan memarah-marahi pegawainya yang merupakan aparatur sipil negara (ASN) Pemkot Tangerang, Senin, (20/11/).

Sejumlah ASN kota Tangerang ini dinilai tidak lantaran saat mengikuti apel Senin pagi.

Dirinya tak habis pikir mengapa untuk sekadar mengikuti apel pagi saja, aparaturnya tersebut tak mau ikut. Padahal hal itu menurutnya merupakan bentuk kedisiplinan.

Usut punya usut, rupanya emosi dan marahnya Arief ini tertuju pada Dinas Kominfo kota Tangerang, sebab nampak barisan peserta apel pada dinas tersebut hanya berjumlah enam orang.

Dan pasalnya, Dinas Kominfo disebut Arief R Wismansyah sebagai dengan jumlah pegawai terbanyak. “Itu kenapa jumlah pegawai Kominfo hanya enam orang? Yang lain ke mana?” ujarnya heran.

Arief pun bertanya kepada pemimpin upacara mengapa jumlah pegawai Dinas Kominfo yang ikut apel hanya sedikit, namun rupanya belum mendapatkan jawaban memuaskan, kemudian ia bertanya kepada Kepala Dinas Kominfo Indri Astuti.

Baca Juga:  Pemkot Tangerang Beri Pembinaan Budaya Kerja ASN

“Bu Indri kemana pegawainya? tolong dipanggil. Saya tunggu segera!” ucap Arief dengan nada perintah.

Lalu Arief menginstruksikan anak buahnya yang lain untuk duduk sembari menunggu pegawai Dinas Kominfo datang lalu ia bergumam”. “Kita nunggu Kominfo doang ini,” katanya dengan nada ketus.

Waduh! Pagi-pagi Wali kota Tangerang Arief R Wismansyah Emosi ke Pegawainya
ASN Kota Tangerang Diminta Disiplin

Setelah menunggu beberapa waktu kemudian, muncul empat pegawai ke barisan.

Emosinya kembali muncak melihat keempat pegawai tersebut berjalan dengan santainya, padahal yang lain sudah menunggu. “Cepetan kamu , jangan santai!!” kata Arief dengan nada tinggi.

Seketika melihat amarah besar serta emosi pimpinannya memuncak seluruh pegawai pun tertunduk dan terdiam takut. “Besok, tenaga ahlinya bila perlu disuruh ikut apel, jumlah nya kan sampai 90,” katanya.

Arief kembali menegaskan, ikut apel adalah bentuk kedisiplinan. “Kalau ngomongin apel membosankan emang iya. Saya juga terus terang bosan. Tapi inikan sudah menjadi tanggung jawab kita, bentuk kedisiplinan kita,” tuturnya.

Baca Juga:  HUT Banten ke- 22, Walkot Tangerang Terima Piagam Penghargaan dari Pj. Gubernur

Untuk itu ia pun memerintahkan kepala OPD untuk mendata anak buahnya yang tak ikut apel. “Tolong nanti kepala OPD dikasih arahan, apa sih tujuannya apel!” tegasnya.

Diketahui, menjelang akhir masa jabatan memimpin Kota Tangerang Walikota Arief R Wismansyah dan Wakil Sachrudin selalu berucap untuk terus berupaya melakukan yang terbaik bagi masyarakat kota Tangerang.

Ketidakdisiplinan pegawai merupakan penghambat pelayanan terbaik yang selalu digadang-gadangnya itu.

“Semua penting punya peranan, maka kalian harus disiplin. Saya gak mau kasih punishment karena bapak ibu sudah gede. Kalian harus semakin lebih dewasa, karena kalian sudah bertahun tahun mengabdi untuk negara dan masyarakat,” tandas Arief

Dia memberikan arahan terkait tanggung jawab dan disiplin sebagai pelayan masyarakat dan juga kemajuan kota Tangerang.

“Jadi kalian harus lebih bertanggung jawab dan berdedikasi. Supaya kota kalian jadi lebih maju. Nanti kita akan lebih disiplin lagi, habis apel ini saya ingin masing-masing kepala OPD untuk memberikan laporan pekerjaannya kepada saya,” ujarnya.

Baca Juga:  di Kota Tangerang, Penerapan Protokol Kesehatan Pusat Perbelanjaan Terus Pantau

” Ini harus menjadi teman-temen di pemerintahan kota Tangerang. Jadi kita harus bangun sistem kerja yang berkelanjutan dan dilengkapi indikator, konsep dengan baik,” kata Arief.

“Kita harus bikin masyarakat, terkoneksi satu sama lain. Agar masyarakat dalam menjalankan kehidupan sehari hari. Kita harus belajar dari negara lain untuk menciptakan sukses story. Kita harus review kembali anggaran telah dikeluarkan. Apakah itu memiliki untuk kemaslahatan kepada masyarakat dan harus memiliki dampak,” ungkapnya.