LEBAK, Pelitabanten.com– Serikat Mahasiswa Revolusioner (SEMAR) meminta Pemerintah Kabupaten Lebak agar lebih memperhatikan nasib para pecandu NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan bahan Adiktif lainnya baik Zat Alami atau Sintesis).
Maraknya peredaran obat-obatan terlarang di Lebak menjadi PR tambahan bagi Pemerintah Kabupaten Lebak dalam hal menangani kasus narkotika, meskipun bukan jenis Narkotika golongan A namun peredaran obat-obatan jenis tramadol/exymer membuat para penggunanya menjadi addicted (ketergantungan) sehingga ketika dipaksa berhenti akan menimbulkan efek yang signifikan dalam tubuh pengguna tersebut.
Ilham Haikal selaku ketua SEMAR meminta Pemkab Lebak untuk lebih memperhatikan nasib para pecandu NAPZA.
“Pihak kepolisian sudah cukup masif dalam menindak para pengedar, akan tetapi nasib para pecandu pun perlu diperhatikan sebab tidak sedikit pemuda yang mendadak terkena gangguan mental setelah lepas dari obat-obatan tersebut, dengan ini kami meminta Pemkab Lebak untuk menggarisbawahi hal itu “ ujar Ilham, pada pelitabanten Minggu (07/01/2024).
llham juga menjelaskan bahwa tidak ada nya panti rehabilitasi di Lebak membuat kondisi tersebut kian memprihatinkan, sejauh ini di Provinsi Banten sendiri baru ada dua panti rehabilitasi sehingga para pecandu dipaksa menjalani rehabilitasi mandiri dengan cara semampunya.
“Kami berharap Pemkab Lebak untuk serius menangani para pecandu dan merehabilitasi mereka yang menjadi pecandu,” harapnya. (MIR)
