JAKARTA, Pelitabanten.com – Penerbit Gramedia Utama meluncurkan buku terbaru berjudul Game Changing: Transformasi BCA 1990-2007, pada hari Jumat (26/1/2018), bertempat di Auditorium Gedung Yustinus Lt. 15, UNIKA Atma Jaya, Jakarta. Buku yang memberi gambaran bagaimana BCA masuk ke jurang krisis, kemudian bangkit kembali menjadi raksasa perbankan ini, disusun berdasarkan penuturan Aswin Wirjadi, Deputy President Director BCA 2002-2007, yang penulisannya dibantu oleh Kristin Samah.
“Tidak mudah mengambil keputusan untuk menulis sebuah kisah perjalanan hidup. Salah satu alasan yang semakin memperkuat keinginan menulis buku ini adalah pertemuan saya dengan dua orang mantan eksekutif bank besar di Indonesia. Salah satunya mengaku kepada saya bahwa ia mengopi apa yang dilakukan BCA di bank yang ia pimpin, sementara salah saorang lagi mengatakan bahwa seolah-olah apa yang dilakukan BCA tak pernah salah. Pernyataan dua pelaku perbankan itu menguatkan saya untuk sharing agar masyarakat luas bisa lebih menghayati proses sulit yang dilakukan BCA selama ini,” ujar Aswin.
Ketika berada di ujung pengabdiannya di Bank Central Asia (BCA), Aswin menyadari, selama ini ia berada dalam pusaran Game Changing. Ia adalah saksi, bahkan menjadi salah satu titik sentral perubahan permainan. Game changing ini terjadi ketika manajemen BCA yang mengalami pergeseran dari sebuah perusahaan keluarga, bergeser ke bankir profesional dengan manajemen modern, hingga akhirnya menjadi sebuah perusahaan terbuka.
Salah satu lompatan permainan yang dirasakan Aswin terjadi ketika BCA mengeluarkan Paspor BCA. Kartu debit yang bisa digunakan untuk berbelanja, tarik tunai di merchant—di samping fasilitas lainnya yang sudah dinikmati sebelumnya, seperti cek saldo, tarik tunai di ATM, dan transfer antar-rekening di BCA—ini membuat BCA leading dalam melayani nasabah. Posisi BCA nyaris tak tergantikan, sekalipun pernah berstatus sebagai bank taken over.
Pengalaman-pengalaman berharga inilah yang kemudian dituangkan dalam enam bab di buku Game Changing: Transformasi BCA 1990-2007.
“Buku ini tidak bercerita tentang keunggulan saya, tetapi proses dan latar belakang apa yang kami lakukan di BCA. Bukan untuk ditiru, tetapi paling tidak bisa dipahami dan menjadi inspirasi bahwa kesuksesan terjadi bukan disebabkan oleh faktor tunggal melainkan dipengaruhi oleh banyak hal. Ini sebuah proses,” tutur Aswin.
Dalam acara peluncuran buku hari ini, juga diselenggarakan Diskusi Panel yang membahas mengenai transformasi organisasi, bersama para panelis: President Director PT Bank Central Asia, Tbk., Jahja Setiaatmadja, CEO Rabobank International Indonesia, Jos Luhukay, Ph.D., Managing Director Tjitra & Associates, Prof. Dr. Hora Tjitra, dan juga Independent Comissioner Holcim Indonesia, Kemal A. Stamboel. Diskusi berjalan bernas, dengan dimoderasi oleh Martin Panggabean, Ph.D., Head of Master Applied Economics UNIKA Atma Jaya. (Wisnu/GPU)