KOTA TANGERANG, Pelitabanten.com – Penasehat Ikatan Alumni (Iluni) STM 80/SMK Negeri 4 Kota Tangerang, Ir Turidi Susanto menyanggah bahwa tidak ada pungutan liar di sekolah itu.
“Yang betul itu sumbangan untuk membiayai guru-guru honor yang belum dapat gaji,” ungkap Turidi Susanto.
Ia menegaskan, berdasarkan hasil rapat antara komite sekolah dengan Iluni beberapa waktu lalu, persoalan yang sempat marak di media massa mengenai pungutan di sekolah tersebut dianggap sudah selesai.
“Berita yang kemaren sudah selesai dan publik bisa menilai sendiri, karen komite dan sekolah ada kebutuhan untuk honor guru dan biaya operasional yang lain,” ujar Turidi Susanto, Rabu petang 7 Maret 2018.
Dalam hal ini, kata Turidi adalah urusan komite tidak ada sangkut pautnya dengan urusan Iluni. Demikian pula halnya urusan Iluni tidak ada sangkut pautnya dengan komite.
Ketua Umum Iluni, Saiful Anwar sambung Turidi Susanto, juga menjabat komite sekolah.
Turidi mengharapkan Pemprov Banten bisa segera mengucurkan biaya pendidikan (Bosda) SMK tersebut agar para tenaga hononer segera menerima honornya.
Menurutnya persoalan di SMK tersebut yang sempat mencuat beberapa pekan lalu menjadi pelajaran paling pahit. Namun hal itu dianggapnya sudah selesai.
Wakil Ketua Umum Iluni sekolah tersebut, Ade Priatna Sobari menambahkan secara kelembagaan komite sekolah di luar Iluni. Kalaupun dari Iluni ada yang terlibat dalam komite sekolah, menurutnya itu secara personal bukan kelembagaan.
“Media massa harus bisa membedakan antara komite dan Iluni. Ketua alumni bisa menjabat dimana saja, dan ini internal kita. Sebelum menjadi Ketua Iluni sudah menjabat Ketua Komite,” terang Ade Priatna Sobari.
Pembina Iluni STM 80/SMKN 4 Kota Tangerang, Ichsan Sobari menerangkan
kaitan soal komite bagi udah clear.
“Komite tidak ada hubungannya dengan alumni. Apapun yang terjadi terhadap komite tak ada urusan dengan alumni. Bukan satu kesatuan,” ungkapnya.
Pihaknya sudah sepakat, persoalan komite diselesaikan sendiri, tidak usah menarik alumni.
Komite hubungannya dengan sekolah dan orang tua murid. Komite tidak ada hubungan dengan alumni.
“Konsekwensinya masing-masing,” tegas dia.***
• Ateng Sanusih