SERANG, Pelitabanten.com – Sejumlah elit partai politik (Parpol) dan tokoh masyarakat di Provinsi Banten optimis Indonesia tidak akan menjadi negara bubar bila Pancasila menjadi pijakan dalam bernegara.
Selain Pancasila para tokoh juga menyebut Ekonomi dan Politik yang stabil serta jati diri bangsa yang kuat tidak akan membuat Indonesia ini bubar seperti yang diramalkan salah satu tokoh nasional Prabowo Subianto.
Politisi PDIP Iwan Rosadi mengatakan, negara itu seperti organisme dia lahir, dia tumbuh, dia berkembang dan lama-lama dia akan mati seperti makhluk hidup.
Secara teoritis, dikatannya, negara seperti manusia kalau tidak diberikan nutrisi yang baik bisa saja negara itu mati. Dia mencontohkan bayi yang tidak diberikan makanan yang cukup akan mengalami gangguan seperti kelumpuhan, gizi buruk dan lainnya.
“Apa yang disampaikan oleh pak prabowo itu adalah kritik, kita harus mengelolanya dengan baik” katanya saat diskusi publik yang di sekretariat Bintang 9 Wali, Curug, Kota Serang, Rabu, 04 April 2018.
Agar negara ini tidak bubar dikatakan Iwan Rosadi, negara harus diberikan nutrisi yang baik yakni, Pancasila, NKRI, Undang- Undang dasar dan Bhineka Tunggal Ika.
“Sebenarnya kita punya konsep itu, yang namanya konsep empat pilar tadi, nah ini harus dijadikan nutrisi bagi negara kita agar negara kita ini tidak menjadi bubar,” ujarnya.
Sementara itu Ketua DPW PKS Banten Miftahudin menyebutkan, pidato Prabowo ini sebagai warning, apabila sesuatu tidak di warning akan membuat tidak sadar dan terlena dan bisa dimasukan sebagai kritikan.
“Saya kira dengan adanya forum diskusi ini menjadi obat, karena memimpin negara sebesar ini tidak mudah yang sisi ekonomi kita tidak lebih baik dengan negara-negara yang lain,” ujarnya.
Diterangkan Miftahudin agar negara ini tidak menjadi bubar, maka ekonomi dan politik harus diperjuangkan dan kita penuhi.
Tapi kalau tidak ada ikhtiar usaha untuk memperbaiki maka negara kita akan bubar, karena faktanya dua negara adidaya Amerika dan China sudah semakin kuat dan menggerus Eropa.
“Kalau tidak segera memperbaiki diri, khususnya program-program pemerintah kemudian rakyatnya tidak sadar dengan kondisi pertarungan negara-negara adidaya kita bisa menjadi objek mereka dan negara ada tapi kita tidak ikut berkompetisi dengan mereka,” jelasnya.
Hadir selaku para narasumber, dewan pembina Bintang 9 Wali, KH Matin Syarqowi, Ketua DPW PPP Banten, Agus Setiawan, Ketua DPW PKS Banten, Miftahuddin, politisi PDIP Iwan Rosadi, akademisi Eko Supriyatno, politisi PKB Suryadi dan di moderatori oleh aktivis Banten Nedi Suryadi.(Rizki)
