Beranda Opini

ISRA’ MI’RAJ DAN MOMENTUM KONSOLIDASI PARA KIAI

ISRA’ MI’RAJ DAN MOMENTUM KONSOLIDASI PARA KIAI
KH. Pupu Mahfudin menyampaikan Ceramah Irsa Mi'raj Nabi Muhammad SAW di depan santri Pesantren Salafiyah Al-Amaliyah, Leuwidamar, Kabupaten, Lebak. Minggu (17/4/2016)

LEBAK, Pelitabanten.com – Tanah masih basah oleh hujan yang mengguyur sepanjang siang dan sore hari, namun tak menyurutkan niat para santri, bersemangat melantunkan ayat suci Al-Qur’an dan Shalawat Nabi. Meskipun dalam suasana penuh kesederhanaan, peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW dirayakan dengan meriah di Pesantren Salafiyah Al-Amaliyah, yang terletak di Kampung Koncet, Desa Cisimeut, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak-Banten. Peringatan tersebut berbarengan dengan Acara Perpisahan Santri (Walimatut Tafarruq) yang telah lulus mengikuti pelajaran di pesantren.

Terdapat 1.222 Pondok Pesantren baik Pesantren Salafiyah (Tradisional) maupun Pesantren Modern yang tersebar di 28 Kecamatan di Kabupaten Lebak. Sebagaimana dijelaskan oleh Ketua Umum Forum Silaturahmi Pondok Pesantren (FSPP) Kabupaten Lebak, Drs. KH. Pupu Mahpudin, M.Pd.I, “Ada 1.222 Pesantren Salafi dan Modern yang berada di bawah naungan pembinaan FSPP Kabupaten Lebak. Di Kampung Koncet ini saja ada lima pesantren salafi; Pesantren Al-Amaliyah, Pesantren Raudhatul Mubtadiin, Pesantren Raudhatus Salam, Pesantren Al-Amal, dan Pesantren Al-Hijrah”, jelasnya, Minggu (17/4/2016)

Kedatangan Kiai Pupu, sapaan akrabnya, selain memberikan tausiyah/ ceramah agama, juga dalam rangka silaturahmi dan konsolidasi Pengurus FSPP Tingkat Kecamatan. “Kita terus melakukan roadshow ke 38 kecamatan untuk bersilaturahmi dengan para pengasuh pondok pesantren guna mengkonsolidasikan kepengurusan FSPP di setiap kecamatan. Tak mudah memang, mengingat Kabupaten Lebak dengan wilayahnya yang cukup luas ini, namun semangat silaturahmi para kiai, pengasuh pesantren di Lebak cukup layak untuk diberikan diapresiasi”, tandasnya.

Di era globalisasi ini, keberadaan pondok pesantren semakin dibutuhkan. Mengingat pentingnya ajaran agama sebagai bekal generasi muda untuk masa yang akan datang. Seperti dipaparkan dalam tausiyahnya, “Bisa dibayangkan, dalam 20 tahun ke depan, bagaimana jika anak-anak kita tidak dibekali ilmu agama sejak sekarang. Siapa yang akan mengumandangkan azdan di masjid-masjid kalau tidak diajarkan sejak sekarang?  Siapa yang akan memimpin shalat berjamaah? Siapa yang akan memandikan mayat? Dan lain sebagainya. Oleh karena itu, keberadaan pondok pesantren sangatlah dibutuhkan untuk menjaga kelangsungan kehidupan umat Islam”. Kata Kiai Pupu menegaskan.

Peringatan Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW di Pesaantren Salafiyah Al-Amaliyah, merupakan ajang silaturahmi bagi para Kiai dan Tokoh Masyarakat di Desa Cisimeut, Kecamatan Leuwidamar.  Selain itu, juga menjadi ajang temu kangen bagi para alumni dalam momen yang biasa disebut Halal Bihalal. Seperti dijelaskan oleh Pengasuh Pesantren Al-Amaliyah, Kiai Madroni Saleh, “Ini adalah momen yang sangat menggembirakan, karena kita bisa bersilaturahmi, berkumpul dengan para kiai. Dan menjadi ajang bagi para alumni untuk bertemu dengan teman-teman lama yang sudah berkiprah di daerahnya masing-masing. Semoga menjadi motivasi bagi para santri yang masih belajar di pesantren ini untuk lebih bersemangat”. Katanya dengan seulas senyum bahagia.