Beranda News

Keluhkan Pembakaran Limbah Industri, Warga : Kemana Mengadu ?

Keluhkan Pembakaran Limbah Industri, Warga : Kemana Mengadu ?
Pembakaran Limbah Industri Dikeluh Warga Foto Pelitabanten.com

KOTA TANGERANG, Pelitabanten.com, — Akibat Pembakaran limbah , busa, dan kayu sisa industri sebabkan disekitar alami sesak napas, batuk, dan perih pada mata karna asap.

Hal itu dialami Warga Dumpit RT 01 RW 05 Gandasari, Kecamatan Kota Tangerang. Diketahui Aksi pembakaran limbah itu sudah berlangsung lama. Warga bingung harus mengadu kemana ?

” Ini asapnya perih dan membuat sesak napas , Kita ga tau harus ngadu ke siapa?,” Ujar Ai Ratna warga sekitar kepada Wartawan. Minggu, (03/02/2019).

Diakui warga tersebut selain takut, warga juga mengaku tidak bisa berbuat . Sehingga pasrah dengan adanya pembakaran limbah yang menurut mereka berbahaya tersebut.

Keluhkan Pembakaran Limbah Industri, Warga : Kemana Mengadu ?

“Percuma ngadu juga. Besok-besok juga mereka bakar lagi limbahnya,”ungkapnya.

Senada di sampaikankan Machfud, dirinya dengan pembakaran limbah industri tersebut, Selain membuat mata perih dan sesak napas asap pembakaran itu juga menimbulkan penyakit batuk-batuk.

Baca Juga:  Ketua DPRD Kota Serang Sebut Wajar IPM Tangerang Tinggi Karena Banyak Mall

“Ini mah sudah terlalu. Masa se enaknya saja buang dan bakar sampah. Kita udah larang bersama ketua RT, silahkan buang sampah ke tempat pembuangan sampah. Eh ini malah buang dan bakar sampah semaunya,” terangnya kesal.

Dilokasi, Aris ketua RT setempat mengaku telah melarang pembakaran dan pembuangan sampah di lapangan yang ada dilingkungannya tersebut. Namun, pembakaran kadang dilakukan secara diam-diam tanpa sepengetahuan pihaknya.

“Udah saya larang itu. Kita juga larang seluruh warga buang sampah dekat permukiman. Kan sudah ada tempat pembuangan sampah yang disediakan ,”ujarnya

Keluhkan Pembakaran Limbah Industri, Warga : Kemana Mengadu ?

Pantauan dilapangan itu terlihat warga bersama ketua RT bergotong royong memadamkan api dengan menggunakan peralatan seadanya. Selain memadamkan api, warga juga melakukan penutupan gerbang menuju lapangan yang menjadi tempat pembuangan sampah liar itu.

Sementara terpisah, kebersihan setempat bernama Engkus saat dikonfirmasi mengaku bahwa dirinya hanya di suruh oleh yang bernama H. . Ia diberikan upah Rp. 70.000 setiap mengangkat dan membakar sampah di lapangan.

Baca Juga:  Tersedia 82 Tempat Tidur, Hotel Siti di Karawaci Jadi RIT Covid-19

“Saya hanya di suruh, dan kasih upah”katanya singkat.

Editor : Adin