Beranda Pendidikan

Hadapi Bonus Demografi, DPK Banten Kampanye Tingkatkan Minat Baca Siswa

Hadapi Bonus Demografi, DPK Banten Kampanye Tingkatkan Minat Baca Siswa
Chaerunisa, pustakawan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Banten memandu diskusi di SMKN 8 Pandeglang. (Foto Istimewa)

PANDEGLANG, Pelitabanten,com – Kegiatan kegemaran membaca di SMK Negeri 8 Pandeglang pada Rabu (29/1/2020) lalu, Provinsi Banten menggelar () di hadapan sekitar 50 siswa. Diskusi yang digelar membahas tema seputar bonus demografi dan tantangannya bagi generasi ini dipandu oleh Chaerunisa, pustakawan DPK dan Kasi Pembudayaan Kegemaran Membaca DPK Evi Syaefudin.

Data dari BKKBN, pada 2020-2030 Indonesia akan mengalami apa yang disebut Bonus Demografi. Bonus Demografi adalah jumlah (usia 15-64 Tahun) lebih besar jumlahnya dari usia non produktif (1-14 tahun dan 65 tahun keatas).

“Disebut bonus demografi karena jumlah penduduk yang ditanggung lebih kecil dari penduduk yang menanggung, artinya kondisi ini diprediksi akan meningkatkan kekuatan ekonomi masyarakat,” Evi Syaefudin, Sabtu (1/2/2020).

Disampaikan dalam diskusi tersebut, kondisi ideal bonus demografi akan berjalan maksimal manakala masyarakat sudah siap menghadapi perubahan yang terjadi lingkungannya. Peningkatan dan kapasitas untuk bersaing di dunia kerja menjadi sebuah keniscayaan. Namun kondisi ini akan berubah menjadi bencana ketika usia produktif yang sedang tumbuh tidak siap menghadapi tantangan yang ada di depannya.

Baca Juga:  DPK Banten Kampenyekan Kegemaran Membaca di SMKN 8 Pandeglang

Oleh karena itu, mempersiapkan sumberdaya yang unggul menjadi keharusan untuk menghadapi situasi ini. Lembaga-lembaga pendidikan dituntut tidak hanya mampu melahirkan lulusan secara kuatitas, tetapi juga dituntut untuk melahirkan lulusan yang berkualitas dan memiliki saing.

Hadapi Bonus Demografi, DPK Banten Kampanye Tingkatkan Minat Baca Siswa
Kasi Pembudayaan Kegemaran Membaca DPK Evi Syaefudin menyampaikan materi tentang bonus demografi.

“Pada sisi inilah kemudian budaya baca masyarakat memiliki peranan penting, dalam hal ini membaca diartikan tidak saja membaca text tetapi juga kemampuan membaca konteks. Dengan budaya baca yang tinggi, diharapkan mampu melahirkan sebuah genarasi pembelajar yang mampu menghadapi tantangan zaman,” ungkap Evi.

Membaca tidak saja memperluas pengatahuan, tetapi juga akan melatih orang untuk bertindak , pembaca yang baik akan memiliki alternatif-alternatif pilihan yang digunakan untuk mengambil sebuah tindakan dan memecahkan persoalan.