Beranda Travel

Wisata Ke Pantai, Tim Marcomm Xuping Jewelry Berharap Jadi Lebih Baik

Wisata Ke Pantai, Tim Marcomm Xuping Jewelry Berharap Jadi Lebih Baik
Tim Marcomm Xuping Jewelry saat berswafoto di Pantai Tj Pasir, Minggu (01/03/2020), Pelitabanten.com

Kabupaten Tangerang, Pelitabanten.com – Awal pergantian bulan, Tim Marketing Communication (Marcomm) Xuping Jewelry tuangkan harapan dengan menerbangkan puluhan lampion di Pesisir Tanjung Pasir.

Xuping Jewelery, sebuah yang bergerak dibidang accecoris perhiasan wanita ini, menyempatkan waktu seusai pulang kerja untuk mengunjungi pantai Tanjung Pasir.

Wisata Ke Pantai, Tim Marcomm Xuping Jewelry Berharap Jadi Lebih Baik
lampion di tepian Pantai Tj Pasir, foto Huda R Alfian Pelitabanten.com

Evelyn Surya Carollin selaku Marketing Communication Manager mengatakan, kegiatan tersebut dilangsungkan, guna menyambut awal bulan Maret, juga memberikan semangat kepada tim kerjanya dalam menghadapi tantangan dibulan berikutnya.

“Semangat untuk menjadi lebih baik dan maju,” terang Evelyn. Minggu (01/03/2020).

Selain itu, juga turut menuangkan kepedulian dengan berenang di tepi pantai dengan mengambil sampah yang berserakan di laut tanjung pasir.

“Melihat mirisnya kondisi pantai Tanjung Pasir saat ini, jadi gak ada salahnya kita juga turut berperan untuk peduli terhadap tempat wisata,” jelasnya.

Baca Juga:  Rangkaian Rhino X-Tri Hari Kedua, Gubernur Banten Lepas Peserta MTB XCM, Balap Sepeda Lintas Alam

Tim Marcomm yang dinahkodai oleh Evelyn ini juga turut diikuti oleh Ipung, Irfan, Meylina dan Jamil. Salah satu tim bercerita perihal pantai yang pertama kali di datangi ini sangat kotor dan .

Wisata Ke Pantai, Tim Marcomm Xuping Jewelry Berharap Jadi Lebih Baik
Kondisi memprihatinkan, banyaknya sampah di pantai Tj Pasir, Minggu (01/03/2020), foto Huda R Alfian Pelitabanten.com

“Disisi lain banyaknya pungli (pungutan liar) dilingkungan pantai yang menyebabkan beberapa sangat dan melihat peraturan yang tidak jelas dibuat oleh pengelola,” keluhnya.

Tidak hanya itu, mereka mengatakan bahwa objek wisata yang seharusnya dilestarikan dan menjadi pendapatan daerah atau masyarakat setempat, justru tidak di jaga kebersihannya.