LEBAK, Pelitabanten.com – Bedah buku Si Doel karya Rano Karno kembali digelar dengan semarak di Wisma Sugri yang berlokasi di depan Taman Makam Pahlawan Sirna Rana, Kota Rangkasbitung, Lebak-Banten. Setelah sukses di dua lokasi sebelumnya, Kab. Serang dan Kab. Tangerang. Ini adalah kali ke tiga komunitas Buku Si Doel (KBS) menggelar acara Roadshow Pekan Literasi. Hadir dalam acara tersebut sebagai Pembedah, Hikmat Sadeli, Budayawan Lebak, Gol A Gong, Seniman/ Novelis dan Budi Harsoni, Pecinta Buku/ Pegiat Literasi dan sejumlah peserta anak-anak muda dari berbagai Komunitas, Mahasiswa dan siswa Sekolah Menengah Atas. Bertindak sebagai moderator dalam acara tersebut, Ahmad Hakiki Hakim.
Seperti dikatakan Ratu Fitria Ambarwati, salah seorang anggota Komunitas Buku Si Doel (KBS) sebagai penyelenggara, “ Acara Bedah Buku Si Doel dihadiri dengan antuasias dari berbagai Komunitas, kalangan Mahasiswa dan siswa Sekolah Menengah Atas. Bahkan salah satu peserta yang hadir berharap acara ini dilaksanakan di desanya yang terpencil di Kab. Lebak, agar buku Si Doel dapat memberikan inspirasi dan motivasi bagi generasi muda di desanya”, memberikan keterangan. “Untuk selanjutnya acara Bedah Buku Si Doel akan digelar di Carrefour Kota Serang”, imbuhnya kepada Pelitabanten.com Senin, (9/1/2017).
Gol A Gong, pendiri Komunitas Rumah Dunia, dalam uraiannya memaparkan, “Sebelumnya tidak banyak orang mengetahui bagaimana Si Doel (Rano Karno) menjalani masa kecilnya di tahun 70-an dalam kondisi terbilang miskin. Di rumahnya yang sempit dengan lingkungan yang bau (maaf: kotoran manusia), di gang Kepu, Kemayoran, Jakarta Pusat. Orangtuanya memang memilki TV hitam putih, tapi jarang sekali dinyalakan karena listrik yang terkadang belum dibayar. Saat ketika Si Doel ingin menonton TV di rumah tetangganya yang berhadapan dengan rumahnya yang juga membuka warung jajanan, anak-anak tetangga yang ingin menonton syaratnya harus jajan terlebih dahulu, sedangkan Si Doel tidak punya uang dan sebagai gantinya ia harus merelakan dirinya berperan menjadi kuda-kudaan untuk menyenangkan anak pemilik rumah yang menaiki punggung Si Doel. Sementara dari teras rumah, ibu Si Doel memandang dengan tatapan kesedihan”, ungkap penulis novel Balada Si Roy ini.
Menyikapi tudingan bahwa acara Bedah Buku Si Doel karya Rano Karno oleh KBS adalah kegiatan kampanye karena bertepatan dengan Pilkada Gubernur 2017 yang juga diikuti oleh Rano Karno sebagai incumbent. Sebelumnya diduga menggunakan dana APBD dengan Program 1 Desa 1 TBM (Taman Bacaan Masyarakat) dalam program Gerakan Banten Membaca yang telah digulirkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Banten. Koordinator KBS, Andri Gunawan menjelaskan, “Kami ingin mengklarifikasi bahwa kegiatan ini murni atas inisiatif sendiri. Kami tidak memakai dana APBD seperti yang dituduhkan sebelumnya. Kami jualan buku dan kaos, juga sumbangan dari komunitas kami sendiri. Bahkan penting untuk diketahui publik bahwa kami bukan tim sukses. Kami tidak pernah membagi-bagikan Alat Peraga Kampanye (APK). Ini semata-mata murni kegiatan KBS, agar gerakan literasi di Banten terus bergeliat”, pungkasnya.
Di akhir kegiatan, acara bedah buku dihibur oleh komunitas Kelompok Penyanyi Jalanan Rangkasbitung yang mengajak para peserta dan panitia bersama-sama berdendang menyanyikan lagu Si Doel Anak Betawi. Relawan literasi Banten berbaur dalam kekompakan untuk bersama-sama mengajak warga meningkatkan minat baca, sebagaimana ungkapan Rano Karno yang dikutip menjadi tagline KBS; Tidak ada yang sia-sia dari membaca buku.