Beranda Opini

Memanfaatkan Flipbook untuk Media Belajar disaat PJJ

Flipbook
Flipbook (ISTIMEWA)

Pelitabanten.com – Telah beredar di medsos sebuah video yang menayangkan kondisi masyarakat di Australia, tepatnya di Melbourne di sebuah mall, sejak 27 maret 2021 sudah tidak menggunakan masker alias sudah bebas corona meskipun di kota lain seperti Sydney baru diberlakukan Senin tgl 29 maret 2021 atau 2 hari kemudian. Beda Australian tentu beda Indonesia.

Pandemi di Indonesia belum berlalu, bisa dilihat dari penerapan protokol kesehatan terhadap setiap kegiatan keluar. Pandemi telah merubah tatanan kehidupan baik ekonomi, social, budaya maupun keagamaan. Pemerintah telah berusaha untuk memutus mata rantai penyebaran virus ini dengan segala upaya dan dana serta sumberdaya, akan tetapi belum bisa melenyapkan virus , termasuk mengimport vaksin dari negeri tirai bambu agar rakyat memiliki kekebalan untuk melawan virus berbahaya ini. Jika pandemic ini tidak segera usai maka banyak pengamat memperkirakan, ekonomi Indonesia akan menghadapi masa yang sangat sulit.

Pemanfaatan dan penggunaan teknologi digital pada masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini merupakan hal yang wajib digunakan dalam berbagai bidang, termasuk bidang pendidikan. Pembelajaran saat ini masih dilakukan dengan bentuk PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh). Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk memutus mata rantai penyebaran wabah virus covid-19. Kegiatan belajar tatap muka di sekolah untuk sementara ditiadakan, guru dan peserta didik tidak bertemu di ruang kelas di sekolah, tetapi hanya dapat berinteraksi secara daring. Oleh karena itulah, maka guru sebagai seorang pendidik dan para peserta didik harus mampu cepat beradaptasi dengan teknologi digital yang menjadi sarana dalam kegiatan pembelajaran selama PJJ berlangsung.

Penyampaian materi oleh guru terhadap peserta didik dapat diberikan secara langsung dengan menggunakan video conference seperti zoom, ataupun google meet. Selain itu, guru juga dapat mengirimkan materi atau tugas kepada peserta didik dalam bentuk video, ppt, format doc ataupun berbentuk pdf. Akan tetapi. penyampaian materi dalam format doc, pdf, ppt kepada peserta didik yang diberikan berulang – ulang, dapat membuat peserta didik merasa jenuh.  Tidak jarang banyak peserta didik yang mengeluh bosan dalam membaca karena materi dalam bentuk seperti itu sama halnya seperti membaca buku teks pelajaran biasa, hanya bedanya saat ini menggunakan fasilitas komputer, laptop, smartphone atau handphone. Sehingga seringkali peserta didik dalam merespon tugas yang diberikan oleh guru agak terlambat.

Materi dengan format doc, pdf, ppt, dan lainnya terkadang tidak support saat dibuka menggunakan handphone peserta didik, hal itu terjadi karena handphone peserta didik belum dilengkapi dengan aplikasi office, ataupun pdf untuk mendukung dalam membuka file tersebut. Kadang peserta didik enggan untuk mengunduh aplikasi untuk mendukung file tersebut supaya dapat terbaca oleh handphone mereka, namun sayang alasannya yaitu keterbatasan memory handphone. Selain itu, keterbatasan kuota juga seringkali menjadi alasan peserta didik tidak dapat membuka materi yang diberikan, karena materi dengan format seperti itu, mereka perlu mendownloadnya terlebih dahulu agar bisa dibuka dan kemudian dibaca.

Dengan munculnya permasalahan seperti yang diuraikan di atas, guru harus mampu berupaya membuat bahan ajar yang lebih menarik dan inovatif, salah satunya dengan menggunakan media pembelajaran flipbook untuk dibaca oleh peserta didik. Bahan ajar merupakan segala bahan (baik informasi, alat, maupun teks) yang disusun secara sistematis, yang menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai peserta didik dan digunakan dalam proses pembelajaran dengan tujuan perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran. Sementara itu pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronik untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal.

Flipbook merupakan lembaran-lembaran kertas menyerupai album atau kalender berukuran 21 x 28 cm. Flipbook juga memiliki beberapa kelebihan di antaranya yaitu; dapat menyajikan materi pembelajaran dalam bentuk kata-kata, kalimat dan gambar, dapat dilengkapi dengan warna-warna sehingga lebih menarik perhatian siswa, pembuatannya mudah dan apat meningkatkan minat belajar peserta didik. Proses pembuatannya sangat mudah yaitu dengan cara memodifikasi file dengan format doc, atau ppt diubah kedalam bentuk pdf kemudian kita gunakan aplikasi flipbook misalnya iSpringFlip, Yumpu, Flipbook, Flipsnack, iMag, Flipcreator, Bote, Issuu, Fliphtml5.

Pada kesempatan ini, penulis menggunakan salah satu contoh flipbook, yaitu fliphtml5. Langkah awal membuat flipbook dengan fliphtml5 adalah dengan mengakses di: online,fliphtml5,com di mesin pencarian. Untuk dapat mempergunakannya, terlebih dahulu harus membuat akun, tahapan pembuatan akun sangat mudah, kita dapat mendaftar dengan google ataupun alamat email yang kita miliki.  Setelah berhasil membuat akun, kita dapat langsung membuat bahan ajar dengan fliphtml5, setelah sebelumnya menyiapkan file materi dalam bentuk pdf. Secara umum, berikut ini adalah proses pembuatan bahan ajar dengan menggunakan fliphtml5:

buka web browser ->ketik fliphtml5.com pada search engine –> klik login  –> klik quick upload –> klik upload pdf –> pilih file pdf -> open -> tunggu proses upload data -> setting (template,styling,advanced) -> klik menu share -> copy linknya -> paste ke group whatshap kelas, google classroom ataupun LMS (learning method system) lain yang dipergunakan oleh guru.  Berikut ini adalah contoh materi yang diberikan kepada siswa dalam pembelajaran geografi yang berbentuk flipbook: online,fliphtml5,com/kynrn/vxmx/?1617094150041#p=6

Dengan menggunakan flipbook seperti fliphtml5 ini, peserta didik dapat dengan mudah dan praktis mengakses materi tersebut secara online dimanapun dan kapanpun tanpa perlu mendownloadnya terlebih dahulu, sehingga tidak akan memenuhi ruang penyimpanan di handphone. Selain itu, penggunaan media flipbook juga dapat mengurangi kejenuhan siswa yang bosan dengan penyampaian materi dengan format word ataupun pdf, karena umumnya peserta didik senang dengan hal-hal yang baru. Kemampuan guru dalam berinovasi dalam penggunaan media pembelajaran seperti ini dapat meningkatkan minat belajar siswa yang menurun di tengah PJJ yang telah berlangsung selama satu tahun ini.

Penulis:
– Yulia Enshanty, S.Pd (Guru Geografi SMAN 1 Warungkiara, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat)
– Dra. Hj. Umrotun, MSi (Dosen Fakultas Geografi UMS dan Kolumnis Koran)