TANGERANG, Pelitabanten.com – Maskapai penerbangan Garuda Indonesia mengancam pilot yang menggunakan narkoba dan menyebarkan informasi hoax dengan pemecatan.
Ancaman ini disampaikan langsung oleh Direktur Utama Garuda Indonesia Pahala N. Mansury, bersama Kadiv Humas Irjen Pol Setyo Wasisto dan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Heru Winarko.
“Ini merupakan komitment kami dalam mendukung pemberantasan narkoba dan gerakan antihoax,” kata Pahala N. Mansury, kepada wartawan, di Bandara Soetta, Tangerang, Rabu (2/5/2018).
Kepada para pegawai, pihaknya mengaku ada pemeriksaan rutin narkoba. Bahkan, untuk alkohol dan pemeriksaan nadi dan jantung dilakukan setiap hari bagi para wwak kabin dan juga bagi para penerbang.
“Kita juga melakukan medcheck setiap enam bulan dan juga setiap 12 bulan bagi para kru yang terlibat. Baik itu cockpit kru dan kabin kru. Apabila terbukti memakai narkoba, sanksinya pemecatan,” jelasnya.
Yang tidak kalah penting, penggunaan media sosial sebagai sarana interaksi para pegawai. Pihaknya kerap membuat pelatihan menggunakan medsos dengan baik dan benar, agar terhindar dari hoax.
“Kita juga punya rambu-rambu manual bagi karyawan yang aktif menggunakan medsos tidak menyebarkan informasi yang berbau SARA dan kalau melanggar akan ada sanksi pemecatan,” terangnya.
Sebagai penyedia jasa transportasi udara kebanggaan Indonesia, para pegawai Garuda diharapkan bisa menjaga kredibiltasnya di tengah masyakat luas.
Meski demikian, diakuinya kontroling terhadap penggunaan medsos seluruh pegawai yang jumlahnya mencapai 7000-8000 orang. Untuk itu, pengawasan dilakukan berjenjang oleh super visi.
“Di kita ada mekanisme di mana atasan dan bawahan, memiliki kewenangan untuk melakukan super visi antara 50-100 tim. Ini yang kita terapkan. Jadi ada pengawasan yang berjenjang,” sambung Pahala.
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto mengatakan, pihaknya mengapresiasi komitment maskapai Garuda Indonesia dalam pemberantasan narkoba dan melakukan mengkampanyekan antihoax.
“Kami mengapresiasi sikap Garuda Indonesia sebagai maskapai national flag carrier yang berinisiatif berperan aktif dalam mendukung upaya bersama melalui kampanye antihoax ini,” ungkapnya.
Menurutnya, penyebaran berita hoax yang marak terjadi saat ini merupakan ancaman serius dan sangat berbahaya bagi stabilitas nasional, dan ekonomi bangsa.
“Pentingnya menyaring informasi secara tepat perlu dipahami oleh seluruh pihak. Selain itu, masyarakat juga harus jeli dalam menyikapi berbagai pemberitaaan hoax yang berkembang saat ini,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala BNN Heru Winarko mengaku sangat mendukung komitmen Garuda Indonesia dalam melakukan pemberantasan narkoba di pegawainya.
“Sebagai maskapai penerbangan terdepan di Indonesia, Garuda Indonesia punya peran penting untuk melakukan pengawasan arus transportasi udara, baik penumpang maupun barang,” paparnya.
Menurutnya, peredaran narkoba yang marak terjadi saat ini, masih didominasi dari jalur penerbangan. Sejak 2015, BNN telah bersinergi dengan Garuda dalam pemberantasan narkoba di Indonesia.
“Sinergi itu kami tuangkan dalam nota Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN),” sambung Heru.
Selain itu, komitmen kerja sama juga dilakukan dalam sosialisasi wajib lapor, pengawasan terhadap lalu lintas orang, barang, dan pos yang dicurigai, baik domestik maupun internasional.
“Jadi kita yakinkan, karena ini penting untuk keselamatan penerbangan. Salah satu poinnya kondisi kesehatan awak kabin, pilot, dan co pilot,” imbuhnya.