Beranda Bisnis

Pemkab Lebak Minta Petani Kembangkan Tanaman Kopi Robusta

Pemkab Lebak Minta Petani Kembangkan Tanaman Kopi Robusta
Ilustrasi Kopi

LEBAK, Pelitabanten.com – Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Lebak Dede Supriatna meminta kepada petani untuk mengembangkan tanaman kopi robusta. Hal tersebut dikarenakan pengembangan perkebunan kopi robusta dipastikan dapat mendongkrak pendapatan ekonomi petani, karena permintaan pasar cenderung meningkat.

“Produksi kopi di Lebak baru mencapai 560 ton per tahun dari tanam seluas 1.685 hektare. Karena itu, kami berharap petani bisa mengembangkan perkebunan kopi robusta itu,” kata Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Kabupaten Lebak Dede Supriatna di Lebak, Jumat (6/10/2017)

Selain itu juga wilayah Kabupaten Lebak ditargetkan menjadi sentra kopi robusta di Provinsi Banten, karena didukung lahan begitu luas.

Pemerintah kabupaten Lebak mendorong petani terus meningkatkan produksi kopi robusta dengan melakukan peremajaan. Mereka petani menanam perkebunan kopi robusta di lahan-lahan darat dengan ketinggian di atas 500 meter dari pemukaan laut. Sebab, wilayah Kabupaten Lebak relatif cocok untuk dijadikan pengembangan tanaman kopi robusta.

Baca Juga:  Tribes.id Berbagi Pengalaman Kegagalan Sebagai Modal Sukses Paling Fenomenal

Namun, hingga kini komoditas kopi robusta belum dijadikan andalan ekonomi masyarakat, padahal permintaan pasaran cukup tinggi dan dapat menjanjikan kesejahteraan petani. “Kami yakin melalui pengembangan perkebunan komoditas kopi itu maka dipastikan empat sampai lima tahun bisa meningkatkan pendapatan ekonomi petani,” katanya

Dede Supriatna menyebutkan jumlah lahan perkebunan kopi milik masyarakat di Lebak tercatat 1.685 hektare dengan produksi 520 ton/tahun belum menjadikan andalan ekonomi petani.

Selama ini para petani Lebak menganggap perkebunan kopi hanya dijadikan usaha sampingan dan belum mengarah ke arah bisnis. Karena itu, pihaknya terus mendorong agar petani mengembangkan perkebunan komoditas kopi robusta.

Saat ini harga biji kopi kering di pasar lokal antara Rp19 ribu sampai Rp22 ribu per kilogram.

“Kami optimistis kedepan komoditas kopi dapat mejadikan andalan ekonomi masyarakat Lebak,” katanya.