Beranda Budaya

Anugerah Desa Wisata Indonesia 2023, Dari Desa untuk Kelas Dunia

Anugerah Desa Wisata Indonesia 2023, Dari Desa untuk Kelas Dunia
Anugerah Desa Wisata Tahun 2023.

, Pelitabanten.com– Anugerah Desa Wisata Indonesia 2023 merupakan salah satu program unggulan penggerak kebangkitan pertumbuhan ekonomi dan pengembangan pariwisata Indonesia yang sedang digalakkan oleh Kementerian Pariwisata dan / Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, untuk ketiga kalinya dengan mengangkat tema “Kebangkitan Ekonomi Dari Desa untuk Indonesia Bangkit”. Program ini diharapkan mampu mewujudkan visi Indonesia sebagai Negara Tujuan Pariwisata Berkelas Dunia, Berdaya Saing Global, Berkelanjutan dan Mampu Mendorong Pembangunan Daerah dan Kesejahteraan Rakyat”, pada Sabtu, 6/5/2023.

Acara turut dihadiri, Direktur Deputi 3 Kemenparekraf, Indra Ni Tua, Para Duta Wisata, , Dinas Pariwisata Provinsi, Dinas Pariwisata Kabupaten, Forkopimda, Camat, Kepala Desa, Para Ketua Adat.

Dalam sambutanya Direktur Deputi 3 Kemenparekraf mengatakan “Kobaran semangat ini masih terus kami lanjutkan. Untuk menggaungkan Indonesia lebih mendunia melalui pariwisata dan ekonomi kreatif. Membuka ruang untuk berkarya, memastikan 4,4 juta lapangan kerja tercipta, dan kami masih terus percaya bangkitnya ekonomi dimulai dari desa”, Kutip pernyataan penuh semangat mas Menteri, Sandiaga Uno.

Inilah momentum kebangkitan pariwisata, di Anugerah Desa Wisata Indonesia 2023.

Lanjutnya, Adapun tujuan program ini agar menjadi daya bangkit bagi ekonomi desa dan sebagai wahana promosi untuk menunjukkan potensi desa-desa wisata di Indonesia kepada wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara.

“Kita dorong daerah untuk dapat menciptakan desa wisata baru selanjutnya di wilayahnya yang dapat membangkitkan ekonomi desa. Kebangkitan ekonomi dari desa-desa untuk membangun Indonesia. Selain itu dapat menjaring database desa wisata baru dari di website jejaring desa wisata (Jadesta) yang merupakan website resmi yang dikembangkan oleh Kemenparekraf”, Direktur kementerian Pariwisata ini.

Setelah sukses di tahun 2021 dengan 1831 peserta, meningkat tajam di 2022 dengan 3419 desa wisata.

Kini di 2023, Anugerah Desa Wisata Indonesia dengan semangat kolaborasi dan bersinergi meningkat tajam hingga peserta menyentuh angka 4573 desa wisata yang ada di seluruh Indonesia dari target yang mas Menteri canangkan 4.000 desa wisata. Antusiasme ribuan desa wisata tersebut diharapkan mempermudah pengembangan desa wisata di Indonesia kedepannya. Tentunya sinergi diperlukan, oleh karena itu Kemenparekraf melibatkan mitra strategis untuk berkolaborasi dalam pengembangan desa wisata khususnya desa wisata yang masuk ke dalam 75 desa wisata terbaik desa wisata Indonesia Bangkit, yaitu Astra, BCA, Dulux, PLN, Danone, BNI dan GRAB dll.

Baca Juga:  Pemkab Tangerang Peringati HUT Korpri Ke 52 dan Hari Guru

“Dengan kolaborasi dan sinergi demi kemajuan Pariwisata Negeri yang mendunia”, tegas Indra Ni Tua.

Lanjutnya, Adapun kategori penilaian ADWI tahun 2023 meliputi sebagai berikut:

1. Daya Tarik Pengunjung (Alam dan Buatan serta Seni dan Budaya), 2. Homestay & Toilet, 3. Suvenir (Kuliner, Fesyen dan Kriya), 4. Digital dan Kreatif, 5. CHSE &. Kelembagaan Desa.

Kategori penilaian yang diusung diharapkan mampu mendorong berkembangnya desa wisata menjadi wisata berkelanjutan serta berstandar internasional.

Potensi Desa Wisata Ekraf Tanjung Lesung, Tanjungjaya, Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Banten

Desa Wisata Ekraf Tanjung Lesung atau dikenal juga Desa Wisata Tanjungjaya merupakan destinasi wisata edukasi yang terletak di Tanjung Lesung, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Tepatnya, berada di Desa Tanjungjaya yang dikelilingi oleh pantai juga perbukitan yang asri.

Dewi Ekraf Tanjung Lesung adalah sebuah komunitas desa wisata ekonomi kreatif (Dewikraf) yang terletak di destinasi KEK Tanjung Lesung, Kabupaten Pandeglang, Banten. Komunitas ini bergerak secara swadaya dari pemuda/i desa untuk mengembangkan kelompok Ekraf di desadesa wisata di Kawasan Penyangga (Bufferzone) KEK Tanjung Lesung dengan mengkolaborasikan skema stakeholder Pentahelix untuk mewujudkan pengembangan pariwisata desa yang impactful dan sustainable.

Tanjung Lesung yang menjadi salah satu Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), juga mengusung konsep ekonomi kreatif. Di sini tersedia aneka kerajinan dan wisata edukasi lainnya yang dapat dikunjungi.

Selain itu, saat berkunjung ke sini, traveler dapat memilih aneka paket wisata yang di dalamnya terdapat atraksi alam Bahari (snorkeling, diving), edukasi survivor hutan rimba, transplantasi terumbu karang, seni budaya Sunda-Banten, hingga belajar kerajinan lokal.

Baca Juga:  Bocah Pemberani Hadang Pengendara Motor di Trotoar

Ragam atraksi tersebut membuat daerah ini menjadi tempat wisata yang sangat menarik untuk dieksplor lebih jauh. Ayo berpetulang ke Tanjung Lesung, Desa Tanjung Jaya!

Menuju Desa Ekraf Tanjung Lesung dapat diakses melalui jalur darat dari Jakarta, melalui jalan tol Jakarta – Merak dengan total durasi 4 jam 30 menit untuk sampai di surga tersembunyi di ujung pulau Jawa ini.

Daya Tarik Pengunjung Alam, Buatan dan Bahari, Pantai Batu Hideung

Selain menikmati wisata di desa wisata yang masih terbilang asri, berkunjung ke sini traveler juga dapat berwisata ke Pantai Batu Hideung. Biaya masuknya murah, hanya sekitar Rp 5 ribu per orang.

Pantai ini memiliki pasir yang halus, Kawasannya yang tersembunyi pas banget buat healing, Kerajinan Lokal Khas Tanjung Lesung, Desa ini memiliki berbagai kerajinan kreatif, Di antaranya, kerajinan Batik Cikadu, kerajinan batok kelapa, kerajinan anyaman bambu, dan kerajinan daur ulang kayu jati, Survival Experience bagi rombongan anak sekolah yang ingin berkunjung ke sini, traveler dapat mengambil paket Survival Experience. Dengan biaya sekitar Rp 100 ribu per orang, pengunjung akan diedukasi sekaligus diajak langsung terkait praktik bertahan hidup jika tersesat di hutan atau pulau tak berpenghuni.

Nantinya, traveler diajari cara memanfaatkan peralatan dan makanan yang tersedia di hutan. Tapi tenang saja, praktik ini juga akan didampingi oleh pemandu dan biaya tersebut juga sudah termasuk biaya persewaan alat dan tempat makan, Edukasi Transplantasi Terumbu Karang, Bagi traveler yang ingin merasakan pengalaman liburan yang berbeda, traveler juga dapat mencoba paket Edukasi Transplantasi Terumbu Karang. Biayanya sekitar Rp 200 ribu, traveler akan diajak untuk berwisata ekologis dengan sekaligus menanam atau mentransplantasi terumbu karang, Kesenian Sunda, Ketika berkunjung ke sini di momen tertentu, traveler juga dapat disuguhkan oleh kesenian Pencak Silat Sunda.

Baca Juga:  Mendagri Imbau Daerah Saling Bekerja Sama Atasi Laju Inflasi

Bagi pengunjung yang berwisata ke Desa Wisata Tanjung Jaya, terdapat sekali penginapan di tengah kota Malang dengan berbagai varian harga dan tipe sesuai kebutuhan wisatawan. Baik itu hotel, hingga homestay yang dikelola dan pokdarwis, Homestay Tanjungjaya, Safa homestay cikadu, Anis homestay cikadu, Fatonah homestay cikadu dengan rate mulai dari 100.000/malam (include breakfast 2 pax)

umum di Desa Wisata ini sudah cukup baik seperti toilet bersih yang dibangun dan dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan warga.

Berbagai suvenir unggulan, terutama yang menjadi unggulan di desa ekraf ini adalah Batik Cikadu, hasil seni dari daur ulang jati dan bambu menjadi ekraf andalan di desa wisata Tanjung Jaya.

Untuk akses digital sangat baik beberapa spot penginapan dan akomodasi lainnya pun sudah menggunakan QRIS / Barcode untuk akses dan pembayaran. Serta mudah diakses. Di area sanggar batik Cikadu pun tersedia QRIS.

Desa Wisata Tanjung Jaya memiliki website resmi maupun social media official. Kegiatan paket wisata sudah melalui website resmi yang terintegrasi dengan dengan traffic kunjungan dan administrasi publik.

“Adapun Kelembagaan desa & CHSE, Kelompok Sadar Wisata dan Kelembagaan Desa di Desa Wisata Tanjung Jaya sudah cukup baik dan termanajemen dengan baik, bahkan pengelolaan juga sangat transparan dan dapat diakses dengan mudah melalui akun officialnya yang dikelola Pokdarwis Tanjung Jaya. Warga pun turut bersinergi dengan memanage sanggar batik Cikadu dan mendaur ulang sampah kayu jati dan bambu menjadi suvenir bernilai tinggi.

Terkait CHSE, Desa Wisata Tanjung Jayapun senantiasa menjaga kebersihan dan menyediakan sarana prasana terkait termasuk perihal mitigasi bencana dan kebersihan kampungnya,” tutup Direktur Deputi 3 Kemenparekraf. (MIR)