LEBAK, Pelitabanten.com – Kabupaten Lebak memiliki sejarah tradisi budaya yang cukup kaya. Jika dibandingkan dengan kabupaten/ kota di provinsi Banten, Lebak merupakan daerah yang lebih dikenal memiliki sejuta pesona keindahan alam yang tersebar di hampir setiap pelosok wilayahnya; pantai-pantai yang indah di sepanjang garis pantai laut selatan, air terjun (curug), pemandian air panas, arung jeram, gua-gua dan sebaran situs-situs peninggalan zaman megalitikum berupa Menhir, Dolmen, Punden Berundak dan lain-lain.
Selain itu, Kabupaten yang terletak di Banten Selatan ini juga dikenal dengan beragam warisan budaya yang masih hidup dan lestari hingga saat ini, terjaga dalam lingkungan hutan adat; Kaolotan Baduy, sejumlah wilayah Kasepuhan Adat dan upacara tradisi Seren Taun yang telah menjadi agenda tahunan sebagai destinasi pariwisata yang terus digali secara maksimal oleh pemerintah Kabupaten Lebak.
Dengan demikian potensi ekonomi yang menyertai kondisi tersebut menuntut adanya energi kreartif sejumlah pemuda yang konsen terhadap pelestarian budaya dan pengembangan pariwisata. Diantara sekian banyak pemuda kreatif di Lebak, terdapat sekelompok anak muda yang berdomisili di Kampung Ampera, Kec. Sajira Kab. Lebak. Sekira 100 meter dari Depo Pendidikan Latihan Tempur (Dodiklatpur) Rindam III Siliwangi, Ciuyah Pajagan Lebak – Banten, terdapat sebuah galeri yang menyediakan beragam souvenir unik khas Lebak yang telah dirintis sejak delapan tahun lalu. “Kami merintis usaha ini sejak 2004 silam, berawal dari sebuah kelompok pemuda yang tergabung di Forum Komunikasi Pemuda Ciuyah (FKPC). Dalam perjalannya, pada 14 juni 2014 lalu barulah kami membangun galeri Opyank Art”, terang Asep Shopyan Aprianto kepada Pelitabanten.com. Selasa (7/3/2017)
Penamaan Opyank Art berasal dari nama Asep Shopyan sendiri sebagai ketua dari FKPC. Melalui tangan dinginnya, Asep Shopyan yang pernah bermukim di Bali selama lima tahun ini juga menjagak pemuda Ciuyah untuk bersama-sama melakukan kerja kreatif memanfaatkan limbah hutan dan kayu bekas bangunan. Opyank Art bergerak di bidang seni rupa khususnya seni kerajinan tangan. Produk yang dihasilkan antara lain; miniatur leuit, kap lampu dari bahan bambu, jam kayu, gantungan kunci, miniatur angklung, batu sempur, dan beragam kerajinan tangan lainnya.
Sebagai sentra kreatfitas pemuda di Ciuyah, Opyank Art telah pula melakukan kerjasama dengan berbagai instansi dan lembaga dalam upaya mengembangkan seni tradisional Lebak melalui kerajinan tangan. Bahkan produk Galeri Opyank Art telah sampai ke Korea Selatan. “Kami telah banyak bekerja sama dengan beberapa lembaga diantaranya dengan Kuldesain, atau komunitas desainer Lebak, kerjasama dengan sekolah-sekolah dalam memberikan pelatihan kerajinan tangan, produk kami juga pernah dipesan oleh pengelola Plaza Lebak dan sejumlah komunitas kreatif lain”, kata pria yang akrab disapa Opyank ini. “Selain itu kami juga ikut berpameran baik di dalam dan luar kota, bahkan miniatur leuit kami udah sampai di Korea Selatan dibawa oleh Asperapi Banten”, imbuhnya. Opyank Art dapat dihubungi melalui telepon 085216216499 dan email opyankart@gmail.com.