SERANG, Pelitabanten.com – Dewan Kesenian Banten (DKB) sebuah Organisasi seni-budaya mitra kerja Pemerintah Provinsi Banten yang bertugas ikut mensukseskan pembangunan masyarakat dalam bidang seni-budaya, menggelar Banten Biennale dengan mengusung tema “Gawe Nagari Baluwarti” di Gedung Museum Negeri Provinsi Banten, Kota Serang pada tanggal 09-16 September 2017.
Pagelaran Banten Biennale yang diselenggarakan oleh DKB ini sebagai bentuk nyata memajukan kesenian dan kebudayaan di Indonesia, khususnya untuk memperkaya khasanah seni rupa di Banten.
Untuk menjawab kebutuhan seleksi peserta Banten Biennale #01, Dewan Kesenian Banten membentuk Tim Kurator yang terdiri dari: Gito Waluyo, Indra Kesuma, Adhy Handayana, Ireng Halimun, dan Chavchay Syaifullah.
Kerja penyeleksian peserta Banten Biennale telah dilaksanakan pada 21-24 Agustus 2017. Kepesertaan Banten Biennale terbagi ke dalam 2 kategori, yaitu: Peserta Utama (40 orang) dan Peserta Undangan (20 orang).
Peserta Utama adalah mereka yang berhasil terpilih dalam pendaftaran calon peserta yang bersifat terbuka bagi seluruh perupa Banten. Peserta Undangan adalah mereka yang dipilih oleh Tim Kurator dengan memerhatikan segenap aspek, termasuk perjalanan kekaryaan sang perupa, pencapaian estetika mutakhir, maupun eksperimen seni rupa yang telah ditunjukkan dalam kurun waktu tertentu.
“Bismillahirrahmanirrahiim… Atas nama Tuhan Yang Maha Adil dan Bijaksana, usai shalat Jumat ini, 25 Agustus 2017, DKB secara resmi merilis Surat Keputusan DKB Tentang Nama-Nama Peserta Banten Biennale #01. Semoga Tuhan selalu memberkati tahapan demi tahapan Banten Biennale #01, sebuah program pertama dalam sejarah Banten ini” Ujar Chavchay Syaifullah, Ketua Dewan Kesenian Banten. Jumat, 25 Agustus 2017
40 nama yang terpilih sebagai Peserta Utama dalam Banten Biennale, yaitu:
- ACHDI GUNAWAN – Pesan Dewan
- ADE PASKER – Moslem Teologist From Banten
- AHMAD MUSONI – Nyai Dasima Kini
- ALFIN LUTHVIANDI – Where is My Door
- ANDRU AGUS KAMTO – Keseimbangan
- ANGELA – Life Style
- ARIFIN Genggam – Laten Kapitalisme
- BUDIMAN – Cinta Negeriku
- CATHERINE NADIA ALEXANDRA – The Power of Banten
- DERI HAMID – Ubrug
- DEDEN MULYANA – Keberadaan
- DIKI ARIFIANA – Sense of Belonging
- GALIH – Redefinisi Tanpa Pengindra
- GUNAWAN – Tarian Kesuburan
- HENDI JALU – White Army
- HANCE SAPUTRA – Bandar Banten
- IBROHIM – Risalah Karangantu
- IKA KURNIA MULYATI – Tumbuh
- IMELDA – With Us
- INU YUSHANAN – Diplomasi
- BUDI SANTOSO – Earth and Heaven
- JAMALUDDIN – Visual-Madad
- MARIA TIWIQ- Antara
- MHAEK MARANOES – Komunikasi Tak Berbatas
- MT HARSANA – Bebas Tanda
- MULYONO – Kekar
- MUNADI – Membangun Konstruksi Jalan
- NUR YASIN – Legenda
- ZAGLIX – Ngaji
- RACHMAN – Born In Mixing Culture
- RADEN EKA SUTRISNA – Seba Baduy
- RB ALI – Banten Lama in The New Age
- SENO PURWANTO AJI – Sincerely
- SUDRAJAT – Negeriku Budayaku
- ASEHUO – Pengabdian
- TUBAGUS PATHONI – Merah Putih
- WAHYUDI – Penjual Siomay
- WITA DELVI – Berbagi Berkah
- YAYAT LESMANA – Super Star is Dead
- YB ROY – Negeri Mewangi
Adapun nama-nama peserta undangan Banten Biennale 2017, antara lain:
- ALI BONE – Banten
- AIDIL USMAN – DKI Jakarta
- AHMAD NAZILI – DKI Jakarta
- AFRIANI – DKI Jakarta
- BEDI ZUBAEDI (alm) – Banten
- EDI BONETSKI – Banten
- EDO POP – DI Yogyakarta
- DIK DOANK – Banten
- GEBAR SASMITA – Banten
- HILMI FABETA – Banten
- IBNU ALWAN – Jawa Barat
- IWAN ISMAEL – Jawa Barat
- KOKOK P. SANCOKO – DI Yogyakarta
- KOMRODIN HARO – DI Yogyakarta
- LEONARDO SK (alm) – Banten
- Q’BRO PANDAM – Banten
- RADY BONEK – Banten
- SUKAMTO – Jawa Tengah
- UCI SANUSI – Banten
- WAHYU WIDYANTONO – Banten