SERANG, Pelitabanten.com – Kabar duka yang mendalam atas wafatnya Nadzir Kesultanan Banten, H Tb Ismetullah Al-Abbas di usia ke-56 pada hari Kamis (3/3/2016), pukul 19.30 WIB. Almarhum menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Omni International, Serpong, Tangerang Selatan.
Kerabat dekat almarhum, Syair Asiman mengatakan wafatnya almarhum disebabkan karena sakit yang mengakibatkan pembuluh darahnya pecah. “Pembuluh darahnya pecah. Sebelumnya nggak sakit, dadakan. Saya dan beliau sedang ada rencana nyusun buku Kesultanan Banten. Sedang dalam tahap pengumpulan naskah,” kata Syair, Serang (3/3/2016)
Istri dari almarhum, Trialita Arta Mayasora mengatakan ada gumpalan darah pada bagian kepala, yang mengakibatkan sang suami mengalami muntah-muntah sebelum meninggal dunia.
“Sebelum wafat, almarhum muntah-muntah. Keluarga membawah almarhum ke Rumah Sakit Omni. Kata pihak rumah sakit ada gumpalan darah di bagian kepalanya. Itu mungkin yang membuat beliau muntah-muntah,” ujar Trialita, Kamis (3/3/2016) malam.
Pada hari ini, Jumat (4/3/2016) Jenazah H. Tubagus Ismetullah Al-Abbas akan dikebumikan, namun sebelum dikubur, putra sulung ahli waris Kesultanan Banten (kenadziran) ke XII, Tb Ahmad Vilvil menggelar akad nikah yang seharusnya akan dilangsungkan pada bulan Mei mendatang, secara spontan dan berdasarkan dari keinginan putra Almarhum, Tb Ahmad Vilvil akhirnya menggelar akad nikah di depan jasad sang Ayah.
Disaksikan seluruh pelayat yang hadir, termasuk di dalamnya pejabat penting seperti Gubernur Banten Rano Karno, Sekda Banten Ranta Suharta, Rektor Untirta Soleh Hidayat dan Mantan Bupati Serang, Taufik Nuriman dan sejumlah tokoh Provinsi Banten. Tb Ahmad Vilvil bersama pasangan Khairunnisa melangsungkan akad secara sederhana di kediamannya yang terletak di lingkungan Banten Lama, Kasemen, Kota Serang, Jumat (4/3/2016) tepat sebelum jasad Sultan Muda Banten itu dikebumikan.
Acara akad nikah berlangsung khidmat dan khusu’ bahkan diwarnai isak tangis keluarga dan air mata kesedihan. Para pelayat yang hadir pun larut dalam suasana sakral dan kesedihan yang mendalam.
“Ini keinginan anaknya (Vilvil, red). Rencananya pernikahannya kan Mei, namun karena beliau (almarhum red) keburu nggak ada, keluarga sepakat mereka dinikahkan sekarang juga di depan jenazah almarhum,” kata salah satu keluarga almarhum, Ai Dewi Susanti.
Rencananya, Almarhum akan dikebumikan di Komplek Pemakaman Kesultanan Banten yang terletak di belakang Masjid Agung Banten.
Tubagus Ismetullah Al-Abbas yang lahir di Serang, 16 Maret 1960 adalah keturunan Sultan Hasanudin dari Sultan ke IV Abdul Mufakhir Mahmdud Abdul Kadir. Ayah almarhum adalah KH Tubagus Wase’ Abbas (Alm) atau lebih dikenal dengan sapaan Tus Kuncung.
Oleh Kesultanan Cirebon, Tubagus Ismetullah Al-Abbas telah didaulat menjadi Sultan Muda, yang secara budaya berhak mewakili Kesultanan Banten dalam setiap pertemuan kerajaan-kerajaan Nusantara.
Tubagus Ismetullah Al-Abbas meninggalkan seorang istri yakni Trialita Arta Mayasora, serta tiga orang anak yakni Tb Ahmad Vivil, Ratu Novtatia Intan, Tb Rain Akbar Pamungkas.