LEBAK, Pelitabanten.com – Motor Literasi (Moli), komunitas yang fokus dalam perkembangan dunia literasi khususnya di Banten, terus berusaha mendekatkan buku dengan masyarakat. Untuk perubahan budaya literasi di Banten yang lebih baik. Moli adalah gabungan antara komunitas motor dan pegiat literasi di Banten.
Sabtu-Minggu, 12-13 Agustus 2017 Moli akan melakukan tur literasi ke Kampung Adat Cisungsang dengan membawa 1000 buku hasil dari donasi dari mahasisawa Untirta, UIN Banten, INI dan IPPAT Banten, serta warga Banten yang mendonasikan bukunya pada Moli.
Kampung adat Cisungsang dipilih Karena pada saat bersamaan, kampung Adat Cisungsang sedang menggelar acara kebudayaan, Seren Taun, upacara adat adat yang dilakukan setiap tahun. Sebagai bentuk rasa syukur atas panen yang dihasilkan.
Kita semua tidak bisa abai terhadap akses terhadap bahan bacaan yang kurang dan tidak merata, terutama disparitas antara Banten Utara dan Banten Selatan. Selain alasan akses bahan bacaan terbatas di Banten Selatan, Tur Literasi ini adalah bentuk dukungan, apresiasi dan pendampingan Moli pada Kampung adat Cisungsang yang sedang membangun kampung literasi di tempat tersebut, dengan mendirikan TBM Hayu Maca.
Maka dengan memanfaatkan momentum kebudayaan Seren Taun, Moli berharap kedepannya budaya literasi di Kampung Adat Cisungsang tumbuh dan berkembang selayaknya Budaya Seren Taun. TBM Hayu Maca sendiri rencananya akan diresmikan oleh Bupati Lebak pada saat upacara adat Seren Taun.
Anggota Moli yang ikut dalam tur literasi kali ini sejumlah 100 orang yang terdiri atas beberapa chapter di Banten (Chapter Serang, Cilegon, Tangerang, Lebak) yang akan gabung secara bertahap dalam perjalanan. Tur literasi dari Serang menuju Kampung adat Cisungsang (Banten Selatan) adalah perjalanan terjauh ketiga yang dilakukan oleh moli, setelah desa Warungbanten (312 KM) dan KPK (146 KM).