Ingatan melompat-lompat
Di biru langit agustus
Yang membinar
Sepanjang arakan siang
Menggapai sepenggal kisah
Menyurut air danau itu
Pelan-pelan semakin nyata
Semakin utuh
Aku termangu
Bersama terik yang sama
Sesak di dada
Rindu… Rindu… Kau kah itu?
Seru bening air mataku
Yang terbendung
Penulis: Wan Sutaji (Mahasiswa Akidah Filsafat Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung)