Pelitabanten.com – Rampak bedug merupakan seni pertunjukan tradisional yang berasal dari Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Kesenian ini merupakan perpaduan antara musik, tari, dan pencak silat. Rampak bedug biasanya ditampilkan pada acara-acara besar, seperti perayaan hari besar keagamaan, festival budaya, atau acara-acara lainnya.
Rampak bedug merupakan salah satu kesenian tradisional khas Banten yang penuh makna. Kesenian ini merupakan perpaduan antara musik, tari, dan pencak silat yang dapat memberikan hiburan, mempererat tali persaudaraan, dan melestarikan budaya bangsa.
Sejarah Rampak Bedug
Rampak bedug diperkirakan telah ada sejak abad ke-16. Kesenian ini awalnya merupakan tradisi ngadu bedug yang dilakukan oleh masyarakat Pandeglang untuk memeriahkan datangnya bulan suci Ramadhan. Pada mulanya, rampak bedug hanya menyajikan pukulan-pukulan bedug, akan tetapi seiring berjalannya waktu maka seni ini mulai disajikan dengan tarian-tarian kreasi yang diambil dari gerakan silat agar lebih menarik dalam penyajiannya.
Yang Menciptakan Rampak Bedug
Pencipta rampak bedug adalah Haji Ilen. Beliau merupakan seorang seniman rampak bedug asal Kecamatan Pandeglang, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Haji Ilen mulai menekuni seni rampak bedug sejak tahun 1960-an. Beliaulah yang pertama kali menambahkan unsur tari dalam kesenian rampak bedug.
Sebelumnya, rampak bedug hanya menyajikan pukulan-pukulan bedug yang ritmis dan merdu. Namun, seiring berjalannya waktu, Haji Ilen mulai menambahkan unsur tari dalam kesenian ini. Tarian yang ditampilkan dalam rampak bedug merupakan tari kreasi yang diambil dari gerakan pencak silat.
Tarian dalam rampak bedug ini menggambarkan kegembiraan dan sukacita masyarakat dalam menyambut bulan suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri. Tarian ini juga menggambarkan semangat masyarakat Banten dalam menjaga dan melestarikan budayanya.
Karya Haji Ilen dalam mengembangkan kesenian rampak bedug ini telah memberikan pengaruh yang besar terhadap perkembangan kesenian ini. Rampak bedug kini telah menjadi salah satu kesenian tradisional khas Banten yang populer dan digemari oleh masyarakat luas.
Selain Haji Ilen, terdapat beberapa tokoh lain yang juga turut berperan dalam perkembangan kesenian rampak bedug, antara lain:
- Burhata
- Rahmat
- Juju
Ketiga tokoh ini merupakan murid dari Haji Ilen yang telah mengembangkan kesenian rampak bedug di berbagai daerah di Banten.
Rampak Bedug Menceritakan Tentang?
Rampak bedug menceritakan tentang kegembiraan masyarakat Banten dalam menyambut bulan suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri. Kesenian ini juga menggambarkan semangat masyarakat Banten dalam menjaga dan melestarikan budayanya.
Pada awalnya, rampak bedug hanya menyajikan pukulan-pukulan bedug yang ritmis dan merdu. Namun, seiring berjalannya waktu, rampak bedug mulai disajikan dengan tarian-tarian kreasi yang diambil dari gerakan silat. Tarian-tarian ini menggambarkan kegembiraan dan sukacita masyarakat dalam menyambut bulan suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.
Selain itu, rampak bedug juga menggambarkan semangat masyarakat Banten dalam menjaga dan melestarikan budayanya. Kesenian ini merupakan perpaduan antara musik, tari, dan pencak silat yang merupakan bagian dari budaya Banten. Rampak bedug merupakan salah satu upaya masyarakat Banten dalam melestarikan budayanya dan memperkenalkannya kepada masyarakat luas.
Berikut adalah beberapa makna yang terkandung dalam rampak bedug:
- Makna religi
Rampak bedug memiliki makna religi karena kesenian ini biasanya ditampilkan untuk menyambut bulan suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri. Kesenian ini merupakan ungkapan rasa syukur masyarakat Banten kepada Tuhan Yang Maha Esa atas datangnya bulan suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.
- Makna sosial
Rampak bedug juga memiliki makna sosial karena kesenian ini dapat mempererat tali persaudaraan dan kebersamaan masyarakat. Kesenian ini dapat menjadi sarana untuk berkumpul dan bersosialisasi bagi masyarakat.
- Makna budaya
Rampak bedug merupakan salah satu kekayaan budaya bangsa Indonesia. Kesenian ini dapat menjadi sarana untuk melestarikan dan memperkenalkan budaya Indonesia kepada masyarakat luas.
Fungsi Rampak Bedug
Rampak bedug memiliki beberapa fungsi, antara lain:
- Fungsi hiburan
Rampak bedug merupakan salah satu bentuk hiburan rakyat yang digemari oleh masyarakat. Kesenian ini dapat memberikan hiburan dan kesenangan bagi masyarakat yang menyaksikannya.
- Fungsi sosial
Rampak bedug dapat mempererat tali persaudaraan dan kebersamaan masyarakat. Kesenian ini dapat menjadi sarana untuk berkumpul dan bersosialisasi bagi masyarakat.
- Fungsi budaya
Rampak bedug merupakan salah satu kekayaan budaya bangsa Indonesia. Kesenian ini dapat menjadi sarana untuk melestarikan dan memperkenalkan budaya Indonesia kepada masyarakat luas.
Unsur – Unsur Rampak Bedug
Rampak bedug terdiri dari beberapa unsur, antara lain:
- Alat musik
Alat musik utama yang digunakan dalam rampak bedug adalah bedug. Bedug yang digunakan adalah bedug khas Pandeglang yang terbuat dari batang pohon kelapa. Selain bedug, dalam rampak bedug juga digunakan alat musik lain, seperti kendang, rebana, dan gong.
- Tari
Tari merupakan salah satu unsur yang penting dalam rampak bedug. Tari yang ditampilkan dalam rampak bedug merupakan tari kreasi yang diambil dari gerakan pencak silat. Tari dalam rampak bedug biasanya ditampilkan oleh sepuluh orang penari, yang terdiri dari lima penari laki-laki dan lima penari perempuan.
- Pencak silat
Pencak silat merupakan salah satu unsur yang juga penting dalam rampak bedug. Gerakan pencak silat yang digunakan dalam rampak bedug merupakan gerakan dasar pencak silat yang dimodifikasi agar lebih sesuai dengan gerakan tari.
Pelestarian Rampak Bedug
Rampak bedug merupakan salah satu kesenian tradisional yang perlu dilestarikan. Kesenian ini memiliki nilai-nilai budaya yang penting untuk dijaga dan diwariskan kepada generasi mendatang.
Pemerintah daerah Kabupaten Pandeglang telah berupaya untuk melestarikan rampak bedug. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan membentuk sanggar-sanggar rampak bedug yang dapat menjadi wadah bagi para seniman rampak bedug untuk berlatih dan mengembangkan kesenian tersebut. Selain itu, pemerintah juga rutin menggelar festival rampak bedug untuk meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap kesenian ini.