LEBAK, Pelitabanten.com – Menyambut Ulang Tahunnya yang ke-50, Perguruan Silat Nasional Perisai Putih menggelar Festival Pencak Silat Pesisir 2017 yang berlangsung di Beach Pool Lagon, Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara pada tanggal 17-19 Februari 2017.
Pencak silat pesisir berbeda dengan penyelenggaraan kejuaraan pencak silat yang berlangsung di dalam gelanggang. Pencak silat pesisir ini lebih sulit karena pergerakan para atlet lebih berat dengan berlaga di pesisir.
Sebagaimana dikutip dari siaran persnya, Festival Pencak Silat Pesisir dilatarbelakangi oleh dua kali kekalahan atlet pencak silat Indonesia di ajang Asian Beach Games. Dan gelaran tersebut sesungguhnya demi meningkatkan prestasi para pesilat Indonesia dalam Asian Beach Games yang akan datang.
Terdapat 36 perguruan dari seluruh Indonesia dengan jumlah peserta mencapai 342 orang, dimana 228 orang di antaranya adalah peserta seni.
10 perguruan pencak silat historis yang salah satunya adalah perguruan Pencak Silat Panglipur, enam perguruan pencak silat besar, dan sisanya merupakan perguruan-perguruan pencak silat lokal. Mereka bertanding memperebutkan Piala Menko Bidang Kemaritiman.
Sebagaimana dijelaskan oleh Imas Kania, Pengasuh Sanggar Putra Panglipur, “Kami dari Sanggar Putra Panglipur Lebak mewakili provinsi Banten ikut tampil sebagai peserta dalam festival ini dan alhamdulillah berhasil membawa pulang empat buah piala dengan bangga membawa harum nama Kabupaten Lebak di tingkat nasional”, katanya saat ditemui Pelitabanten.com di kediamannya, Minggu (20/2/2017).
Festival yang digelar dalam rangka ulang tahun emas Perisai Putih ini menyelenggarakan nomor seni pesisir dan nomor tanding pesisir. Meskipun belum berhasil meraih juara umum, namun pesilat Sanggar Putra Panglipur Lebak mampu memboyong empat piala dengan katagori juara, sebagai berikut: Juara 3 Tunggal Putri diraih oleh Syalwa Aulia Sodikin, Juara Harapan 1 dan harapan 2 Tunggal Putri diraih oleh Siti mardiah dan Siti Amalia Kusuma, dan Juara 2 Berkelompok Putri diraih oleh; Syalwa Aulia Sodikin, Siti Mardiah, Siti Amalia Kusuma, Novia, dan Putri Andriani.
Diakui oleh Salwa Aulia Sodikin, putri bungsu Imas Kania yang ikut berlaga di festival tersebut memang terasa berbeda ketika bertanding di dalam ruangan. “Beda banget sama tanding di dalam gelanggang, di pesisir pantai tenaga lebih banyak terkuras”, kata Salwa. “Saya merasa bangga sudah ikut membawa harum nama Lebak di tingkat nasional, saya akan terus berlatih semoga ke depannya bisa meningkatkan prestasi di bidang seni bela diri yang saya cintai”, imbuhnya. Festival Pencak Silat ini mengangkat tema, “Dengan Pencak Silat Pesisir, Kita Jadikan Sebagai Sarana untuk Melestarikan Budaya Bangsa”.
