Beranda Film

Demam Drakor Menyerang, Remaja Indonesia Melakukan Hal Ini!

Demam Drakor Menyerang, Remaja Indonesia Melakukan Hal Ini!
ILUSTRASI: Istana Gyeongbok pada musim gugur (fOTO: 김경복/Pixabay)

Pelitabanten.com – Drakor atau Drama Korea adala sebuah show yang menampilkan sejumlah pemain yang memerankan tokoh tertentu. Drama Korea yang memicu para remaja antara lain, Snowdrop, Crash Landing On You, Reply1988, Vicenzo dan lain sebagainya. Alur ceritanya yang kuat, genre yang bervariasi dan juga acting dari para pemeran menyebabkan banyak penduduk Indonesia terutama remaja yang menyukai drama tersebut.

Cerita yang ditampilkan mengenai percintaan, pengorbanan, dan cerita kehidupan lain yang tergambarkan melalui drama Korea tidak bertentangan dari cerita kehidupan yang terjadi di kehidupan nyata pada umumnya.

Kegemaran para remaja untuk menonton drama Korea memberikan dampak bagi perilaku remaja yaitu berupa pengaruh dalam cara berbusana. Para remaja akan terinspirasi oleh gaya berbusana para pemeran utama drama Korea dan membuat sebisa mungkin menirukan gaya busana para pemeran drama Korea, dalam hal ini terdapat dampak positif dan negatif, dampak positif yang di dapat yaitu para remaja mengetahui trend fashion internasional, akan tetapi tidak semua trend fashion kelas internasional sesuai dengan keadaan di lingkungan para remaja, terutama adanya perbedaan budaya.

Baca Juga:  Sinopsis Film Greenland "Kisah Superglacier dan Keputusan Terakhir Manusia"

Para pemeran drama menggunakan rok mini atau celana ketat, menggunakan baju crop top yang biasa mereka gunakan, tetapi hal tersebut tidak sesuai dengan keadaan para remaja di mana menggunakan busana tersebut dinilai kurang sopan oleh orang lain dilingkungan sekitar. Para remaja melakukan pengorbanan tanpa merasa terbebani untuk membeli produk yang berkaitan atau berbau Korea dengan uang saku yang diberikan orang tuanya, dengan cara menabung demi mendapatkan barang yang diinginkan tersebut.

Kemudian pengaruh menonton Drama Korea terhadap make up. Setiap negara memiliki gaya make up yang berbeda, Korea Selatan memiliki gaya make up yang natural sedangkan Amerika memiliki gaya make up yang tebal, akan lebih memberikan dampak negatif bagi para remaja yang menirukan gaya make up karena tidak sesuai dengan usia para remaja, apalagi jika dipakai untuk sekolah.

Baca Juga:  Sinopsis Film Escape Room: Tournament of Champions

Adanya pengaruh terhadap perasaan emosional, di mana para remaja kerap terbawa suasana saat menonton drama Korea, rasa emosional yang sering timbul yaitu perasaan sedih, terharu, senang, marah, jengkel dan gembira. Rasa emosional ini tanpa sengaja diekspresikan para remaja yang kisah cerita drama tersebut tidak jauh berbeda dengan kehidupan pada umumnya.

Adanya pengaruh dalam penggunaan bahasa dalam kehidupan sehari-hari, para remaja menggunakan kosa kata dalam bahasa Korea pada saat berinteraksi dengan teman-teman yang lain baik sesama penggemar Korea atau bukan. Kosa kata yang sering digunakan yaitu berupa kata kamsahamnida / gomawo yang artinya terima kasih, mianhae yang mempunyai arti maaf. Para remaja lebih gemar menggunakan kosa kata dalam bahasa asing dibanding bahasa nasional negaranya sendiri, para remaja meniru kosa kata dan gaya bicara para pemeran drama Korea yang ditonton.

Baca Juga:  Telkomsel Ajak Pelanggan Beruntung Nonton Premiere Thor: Love and Thunder

Masa remaja adalah masa dalam mencari jati diri, para remaja akan sangat mudah dipengaruhi oleh hal-hal baru yang mereka sukai, tetapi sebagai remaja juga harus mengetahui apaka hal yang disukai itu membawa pengaruh yang baik untuk dirinya atau malah membawa pengaruh buruk untuk dirinya sendiri.

Siti RohmaniaPenulis : Siti Rohmania (Mahasiswi Semester 2 Universitas Pamulang)