JAKARTA, Pelitabanten.com – Opshid Media selaku pemrakarsa produksi film Wage, merasa perlu untuk mengangkat perjalanan hidup pahlawan nasional Wage Supratman, karena hingga sejauh ini, tak banyak referensi yang layak dan memadai dari kiprah sang penggubah lagu kebangsaan Indonesia ini.
M. Subchi Azal Tsani atau biasa disapa Mas Bechi, merupakan penggagas dibuatnya film Wage. Dalam produksi film, dia bertindak selaku eksekutif produser. Dalam proses produksi, M. Subchi Azal Tsani juga tetap mengawasi dan memastikan jalannya film tidak melenceng dari visi misi Opshid. Dan supervisi secara keseluruhan juga dilakukan oleh Kyai Mochammad Muchtar Mu’thi.
“Banyak nilai-nilai luhur jati diri bangsa yang terkandung dalam lagu Indonesia Raya, dan juga proses sang komponis Wage Supratman dalam maha karya lagu kebangsaan ini. Dengan mengemas nilai-nilai luhur tersebut dalam media film Wage, diharapkan menjadi pemicu untuk membangkitkan rasa cinta tanah air serta moral luhur bangsa Indonesia, mengeksplorasi rasa kebangsaan dan ke-Indonesiaan dalam konteks anak muda,” tegas Ivan Nugroho, direktur Opshid Media.
Ivan menambahkan, wujud perjuangan Wage Supratman mengajarkan kepada kita bahwa tak semua perjuangan harus melalui pertumpahan darah, tapi juga dapat melalui seni dan karya. Proses penciptaan Indonesia Raya tidak terlepas dari ketekunan, semangat pantang menyerah serta kerendahan hati. “Dibalik daya magis yang ada dalam lagu Indonesia Raya terdapat daya berkat rohmat Alloh. Hal ini perlu dipatenkan sebagai dasar utama generasi muda dalam menekuni bidang seni, yaitu berkarya untuk negeri,” jelas Ivan.
PT Opshid Media, merupakan rumah produksi yang menjadi bagian dari kegiatan usaha Organisasi Pemuda Shiddiqiyyah yang berpusat di Jombang, Jawa Timur. Organisasi ini mengemban misi untuk membentuk generasi muda yang berkualitas, dengan mensinergikan segala potensi yang ada, menuju tercapainya nilai-nilai untuk lestarinya perjuangan Shiddiqiyah dan kejayaan bangsa Indonesia.
Ivan Nugroho kembali menegaskan bahwa melalui film Wage, diharapkan dapat menjadi film kebangsaan yang memelopori bangkitnya rasa cinta tanah air di hati bangsanya. “Film ini dibuat dengan target utama para generasi milenial, serta sekaligus sebagai pelurus suatu peristiwa sejarah yang banyak melenceng,” kata Ivan seraya menyebutkan biaya produksi film ini mencapai 16 miliar rupiah.
Film Wage yang disutradarai John de Rantau ini akan serentak diputar di bioskop seluruh Indonesia mulai 9 November 2017 untuk menyambut Hari Pahlawan. Sederet aktor dan aktris kenamaan turut membintangi film berdurasi 110 menit ini, di antaranya, Rendra Bagus Pamungkas, Teuku Rifnu Wikana, Prisia Nasution dan Putri Ayudia.