Pelitabanten.com – Meningkatnya angka kasus covid19 di Indonesia telah mendorong sekelompok mahasiswa UGM untuk mengembangkan produk Gel hand sanitizer dari olahan daun mangrove.
Mahasiswa KKN daring yang ditempatkan di Desa Tanjungjaya, Banten tersebut mengaku pemilihan simplisia mangrove mempertimbangkan potensi dari Desa Tanjungjaya sendiri, yang mana terdapat kawasan pemeliharaan mangrove, sementara untuk pemanfaatannya belum secara luas dilakukan. Hal tersebut disampaikan oleh Kang Deden selaku stakeholder dari konservasi mangrove Kampung Patikang, Desa Citeureup, Kecamatan Panimbang, Banten.
Ekstrak yang digunakan merupakan ekstrak dari mangrove jenis Avicennia atau lebih dikenal dengan mangrove api-api yang disampling dari wilayah konservasi mangrove di daerah Temon, Kulonprogo, Yogyakarta. Ekstrak ini telah teruji di beberapa penelitian mengandung senyawa yang memiliki aktivitas antiinflamasi, antioksidan, antibakteri, dan antivirus.
Simplisia daun mangrove yang telah kering diekstrak dengan cara maserasi bertingkat menggunakan pelarut n-heksan, etil asetat, serta etanol. Ekstrak kental yang telah jadi kemudian ditambah bahan-bahan eksipien lain sehingga didapatkan sediaan berupa gel hand sanitizer yang stabil dan dapat dimanfaatkan untuk antiseptik yang mampu membunuh bakteri dan virus yang menempel di tangan.
“Harapannya dengan pembuatan produk hand sanitizer berbahan olahan mangrove ini dapat mendorong masyarakat untuk lebih giat dalam melestarikan tanaman mangrove, serta mampu secara mandiri memenuhi kebutuhan akan hand sanitizer pada masa new normal seperti saat ini.” ujar Ahmad Jati, salah satu mahasiswa dari Fakultas Farmasi yang merupakan anggota tim KKN PPM UGM 2020 Tanjungjaya.
Penulis: Ahmad Jatikudus
(Mahasiswa Program S1 Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta)