CILEGON, Pelitabanten.com—Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro bekerja sama dengan Kelurahan Ciwedus yang berada di Kota Cilegon, Provinsi Banten, mulai membangun sebuah fasilitas komunikasi public berupa akun resmi media social milik kelurahan. Akun media social yang dibuat ialah laman resmi Facebook dan Instagram. Tujuan dari dibuatnya akun resmi kelurahan ini adalah agar warga Kelurahan Ciwedus dapat menerima informasi terkait hal-hal yang terjadi di sekitar tempat tinggal mereka.
Salah satu informasi yang dibagikan adalah mengenai protocol kesehatan dalam pencegahan COVID-19. Seperti yang sudah diketahui, pandemi COVID-19 dapat menular dengan cepat jika masyarakat tidak mematuhi protocol kesehatan yang telah dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Tidak hanya mengenai protocol Kesehatan, Kelurahan juga dapat memanfaatkan akun resmi ini untuk membagikan informasi terkait update mengenai jumlah masyarakat Kota Cilegon yang terjangkit virus COVID-19 sehingga warga Keluruhan Ciwedus dapat terus waspada saat menjalani aktivitasnya di luar rumah.
Tentunya di zaman modern seperti sekarang ini, pengguna media social seperti Facebook dan Instagram di kalangan masyarakat terus meningkat. Sudah banyak organisasi dan instansi lembaga yang memiliki akun resmi media social. Oleh sebab itu, Yuvira Artita Putri, yang merupakan mahasiswi Ilmu Komunikasi Universitas Diponegoro bersama kawan-kawan mahasiswa Undip lainnya mencoba memanfaatkan media social untuk kepentingan komunikasi public pihak kelurahan.
“Ya, harapannya dengan adanya media social ini dapat menjadi jembatan dalam penyampaian informasi yang dimiliki kelurahan untuk kemudian dibagikan kepada warga Kelurahan Ciwedus” ucap Bapak Suherman, selaku Kepala Lurah.
Sejak tanggal 20 Juli 2020 akun resmi Facebook dan Instagram milik Kelurahan Ciwedus sudah mulai beroperasi dalam membagikan informasi terkait. Informasi yang dibagikan pun beragam, mulai dari kegiatan yang dilakukan kelurahan, informasi mengenai protocol kesehatan, jadwal kegiatan yang akan datang, pengumuman rapat ketua RT dan RW, dan lain sebagainya. Diharapkan, pembuatan akun resmi milik Kelurahan Ciwedus ini dapat membawa manfaat baik bagi pihak kelurahan maupun warga sekitarnya.
Selain itu, Yuvira juga bantu berikan edukasi mengenai bagaimana penjualan secara daring di Instagram kepada Ibu Kulsum, selaku pemilik UMKM kue Gipang. Kue Gipang sendiri merupakan salah satu kue khas dari Banten. Terbuat dari kentan putih dan ketan hitam, kue Gipang tentunya menjadi daya tarik tersendiri untuk masyarakat menjadikannya oleh-oleh khas Banten.
Akibat pandemic COVID-19, perekonomian masyarakat khususnya usaha kecil tentunya terdampak dalam segi penjualan. Banyak diantaranya yang mau tidak mau harus gulung tikar, karena menurunnya penjualan. Ditambah dengan himbauan untuk physical distancing, membuat masyarakat lebih sering melakukan pembelian secara daring (online)
Berjualan secara daring pada zaman modern seperti sekarang ini, sudah banyak dilakukan oleh banyak orang untuk mempromosikan produk ataupun jasanya. Dengan memanfaatkan media social seperti Instagram, tentunya promosi penjualan pun dapat menjangkau khalayak yang lebih luas. Namun sayangnya tidak semua masyarakat memahami bagaimana cara memanfaatkan platform Instagram untuk berbisnis dengan baik dan benar. Itulah yang coba dilakukan oleh Yuvira dalam membantu perkembangan ekonomi UMKM setempat.
Hal pertama yang dilakukan adalah mengajarkan pembuatan akun Instargram khusus untuk UMKM Gipang ini. Setelah itu, mengenalkan apa saja fitur-fitur yang disediakan oleh Instagram untuk mepromosikan produk yang dijual. Instagram sendiri telah meluncurnya pengaturan khusus yaitu akun bisnis untuk memudahkan para pengguna dalam melihat seberapa luas jangkauan khalayak yang tertepa unggahan produk tersebut.
Tidaknya mengenalkan bagaimana mengelola Instagram untuk keperluan bisnis, tetapi Yuvira juga memberikan edukasi mengenai bagaimana membuat konten yang menarik untuk dilihat oleh khalayak yang nantinya dapat membuat mereka berminat untuk membeli kue Gipang milik Ibu Kulsum ini.
“Alhamdulillah dengan bantuan program ini, penjualan Ibu yang sebelumnya gara-gara Corona jadi menurun, sekarang dapat balik seperti semula, bahkan lebih dari yang sebelum-sebelumnya.” bagi Ibu Kulsum mengenai keberhasilan dari kegiatan ini.
Penulis: Yuvira Artita Putri