Beranda Komunitas

Penghobi Batu Akik Pantang, Gelar Milad Ke-4 di Gor Tangerang

Penghobi Batu Akik Pantang, Gelar Milad Ke-4 di Gor Tangerang
Komunitas Pantang Gelar Milad Ke4 di Gor Tangerang, Sabtu (15/12/2018) Foto Huda R Alfian

, Pelitabanten.com — Ratusan peserta Pandan Tangerang (PANTANG) gelar Milad (HUT) KE-4 bersama Jawara dan para penghobi batu akik jenis pandan di halaman outdoor Gedung Olahraga (GOR) Kota Tangerang. Pada Sabtu (15/12/18) siang.

Pendiri dan penanggungjawab PANTANG, Leboy Harun mengatakan bahwa berlangsungnya kegiatan tersebut adalah rutinitas setiap tahun sekali di bulan Desember.dengan motto “ Warna, Melangkah Bersama”.

“Karena kita besar Pandan Tangerang yang berlandaskan dan bhakti sosial. Dari budayanya, silat betawinya, debusnya, dongengnya, semua budaya kita tampilkan disini, karena kita sebagai pengen kaya leluhur kita, bener-bener ngejaga budaya,” kata Leboy kepada pelitabanten.com

Acara tersebut dimeriahkan dengan panggung budaya, aksi palang pintu Betawi, Debus Banten, akustik, serta berbagai kontes batu akik jenis pandan, yang menjadi ragam budaya khas yang ada di .

Baca Juga:  Tangerang Tattoo Comunity: Seni Warisan Budaya Sejak 3000 Tahun Sebelum Masehi
Penghobi Batu Akik Pantang, Gelar Milad Ke-4 di Gor Tangerang
Penghobi Batu Akik Nampak Antusias Melihat Pameran Batu. Foto Huda R Alfian

“Banyaknya peserta yang hadir karena skup kita sudah nasional, ada dari Jabodetabek, Jogja, , Lampung, Bali yang Alhamdulillah pada merapat,” jelasnya.

Seperti diketahui keunikan batu akik pandan berasal dari nama gosokan yang menyerupai bentuk pandan.

“Uniknya batu pandan itu, adalah salah satu batu budaya, dan memang yang mengidolakan itu dari orang Betawi. Jadi batu budaya ini jago metamorfosisnya dari putih bisa jadi ijo,” ungkapnya.

Penghobi Batu Akik Pantang, Gelar Milad Ke-4 di Gor Tangerang
Berbagai Atraksi di gelar . Foto Huda R Alfian. Pelitabanten.com

Namun, seiring peradaban jaman, Ia menyesalkan, jika batu yang dikenal sebagai budaya khas sungai Ciliwung, Cisadane itu pun berkurang akibat terkontaminasi dengan banyaknya pembuangan air limbah dan juga kotoran dari oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab.

“Jadi kita gak bisa mencari dikandang sendiri. Jadi kita carinya disetiap daerah penghasil batu yang memiliki pandan,”Ucapnya dengan logat Betawi kental.

Pantaun media kegiatan tersebut, turut dihadiri oleh tamu kehormatan yakni, Rd Heru Rustandi Arianatareja selaku Santana Kesultanan Cirebon, Ki R Mustaya Natadiredja Budayawan Banten, TB Bambang Wisanggeni selaku Sultan dari Kesultanan Banten, serta para jawara-jawara dari berbagai perguruan, Debus Banten serta komunitas penggemar batu akik pandan yang diketahui sebagai ciri khas batu akik asli budaya Betawi.

Baca Juga:  3 Tips Manajemen Waktu Ala Buku Atomic Habit, Salah Satunya Fokus Pada Satu Pekerjaan

Editor : Adin