LEBAK, Pelitabanten.com – Diskusi “Datang Bulan” adalah agenda kegiatan yang dihelat setiap sebulan sekali di Taman Bacaan (TBM) Kedai Proses beralamat di Jl. Budi Utomo No. 22 L Muara Ciujung Timur, Rangkasbitung, Lebak – Banten menghadirkan Wien Muldian, Pelaksana Harian Gerakan Literasi Nasional, Satgas Literasi Sekolah Kemendikbud RI dan Aripul Amir, Pengurus Forum TBM Nasional sebagai narasumbernya.
Diskusi yang dihadiri perwakilan Dinas pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lebak dan sejumlah kalangan pegiat literasi di Banten, yakni: Ketua Forum TBM Banten, Ketua Forum TBM Pandeglang, pengurus TBM Cikal Pandeglang, aktivis Kampung Vokasi Cijaku, pegiat literasi Wanasalam, Malingling, juga mahasiswa STISIP Banten Raya, STIE La Tansa, dan STKIP Setia Budhi Rangkasbitung.
Dalam orasi yang disampaikan, Wien Muldian memaparkan persoalan gerakan literasi di masa mendatang yang penuh tantangan terkait Kebijakan Pemerintah Pusat tentang Perpustakaan Desa yang didukung Dana Desa vis a vis Taman Bacaan Masyarakat yang bersumber dari inisiatif warga pegiat literasi.
“Di masa yang akan datang, keberadaan TBM harus lebih memantapkan eksistensinya jika tidak ingin tergerus oleh kebijakan pemerintah terkait anggaran. Sebab semua akan diarahkan pada program Satu Desa Satu Perpustakaan,” ucapnya, Sabtu (23/12/2017).
Diskusi yang dimeriahkan pentas Teater Gates yang menampilkan lakon “Cabik” karya Ibrahim Ilyas diperankan oleh Harto Wijaya dan Sri Mia Mahdania, disutradari oleh DC Aryadi ini turut menghangatkan suasana malam mingguan kaum literat di TBM Kedai Proses.
Sebagaimana tradisi yang dilakukan, di akhir acara Direktur Program Diskusi Datang Bulan, Dede Abdul Madjid memberikan cenderamata kedapa dua orang narasumber sebuah syal tenun produk kerajinan Baduy.
“Untuk memantapkan kesadaran literasi dan mensiasati kebijakan pemerintah di tahun depan, saya menghimbau para pegiat TBM mesti mempersiapkan diri menjadi pendamping literasi di desa-desa agar gerakan literasi menjadi lebih membumi,” ucap Aripul Amir.