Beranda News

1.000 Santri Buka Bersama di Ponpes Al-Hasaniyah

1.000 Santri Buka Bersama di Ponpes Al-Hasaniyah
Ponpes Al-Hasaniyah Berbuka Bersama 1.000 Santri. Foto Pelitabanten.com (Dok.Ist)

KABUPATEN TANGERANG, — Pondok Pesantren Al-hasaniyah yang berlokasi di Desa Rawalini Kecamatan Teluk Naga Kabupaten Tangerang Gelar Buka Bersama 1.000 Santri. Pada Kamis (16/5/2019).

Acara yang disponsori oleh Qatar Charity ini mengambil tema ‘Semangat Kebersamaan Menggapai Kebahagiaan‘. Selain ribuan santri, kegiatan ini dihadiri oleh Tokoh Pertanian Teluknaga Bagas Suratman, Pemuda Garissa Rawalini, Banser, Tokoh lainnya.

Dalam sambutannya KH. Mahrusillah yang merupakan Dewan Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hasaniyah, mengatakan bahwa orang yang berpuasa memiliki dua kebahagian yang hakiki.

“Orang puasa punya dua kebahagiaan; kebahagiaan ketika berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Tuhannya,”Ujarnya.

Mahrusillah mengungkapkan bagaimana pentingnya pemahaman keilmuan yang mendalam yang harus ditanamkan kepada para santri sedari dini. Melalui kegiatan berbuka puasa bersama (bukber) ini, dirinya berpesan kepada seluruh santri agar semangat dalam menjemput ilmu. Jangan tanggung dalam berbagai hal, ngaji di Pesantren dan di Sekolah harus tuntas, sungguh-sungguh.

Ponpes Al-Hasaniyah
Foto Pelitabanten.com (Dok.Ist)

Sebelum memasuki waktu berbuka, kegiatan ini diisi dengan tausiyah jelang berbuka oleh KH. Hotmatua Paralihan, MA. Dalam tausiahnya Katib Syuriyah PCNU asal Kota Medan dan juga merupakan Mahasiswa S3 menyampaikan, bagaimana menjadi manfaat jika dijalankan pada tiga hal benar.

“Terdapat tiga jenis uang yang misterius di dunia ini. Pertama, Uang yang digunakan untuk meningkatkan kwalitas diri, seperti Pendidikan. Kedua, Uang yang diberikan pada orang tua. Ketiga, Uang yang di berikan untuk Bantuan sosial. Tiga hal tentang uang ini, jika semakin banyak digunakan maka akan semakin banyak diperoleh gantinya,”Terangnya.

Menurutnya, Saat ini sudah memasuki era Masyarakat (MEA), maka para santri, dan seluruh anak bangsa tidak lagi bersaing antara sesamanya, namun kita akan bersaing dengan bangsa lain di Asean dalam lintas sektor dan profesi. Boleh jadi mereka sudah lebih siap dari kita dalam segala hal. Karenanya manfaatkan waktu belajar sebaik-baiknya agar kita bisa menjadi bangsa yang mampu bersaing sportif.

Dalam rangkaian acara, Hotmatua memberikan Ulos Tapanuli (Kain khas Medan) kepada Mahrusillah sebagai rasa syukur dan bangga serta bukti ikatan silaturahmi antara NU Kota Medan dan NU Tangerang.