KOTA TANGERANG, Pelitabanten.com – Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Tangerang melaksanakan pelatihan posko kedaruratan bencana selama 4 hari mulai Kamis, 15 Juni 2020 hingga Minggu, 18 Juni 2023 mendatang.
Kegiatan itu berlangsung di Army Camping Ground, Jalan Gunung Bunder, Kampung Rawalega, Gunung Sari, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat
Hal ini bertujuan untuk melahirkan para kader PMI yang siap siaga saat menghadapi bencana. Disebut pendirian posko bencana ini merupakan instrumen paling utama dan terpenting saat menghadapi bencana di suatu daerah.
Dikuti oleh 26 peserta perwakilan pengurus PMI dari 13 kecamatan se-kota Tangerang, dimana masing-masing perwakilan kecamatan mengirim sebanyak 3 orang peserta per-kecamatan.
Oman Jumansyah, Ketua PMI Kota Tangerang mengatakan bencana dapat terjadi dimana saja dan kapan saja, PMI sebagai relawan kemanusiaan memiliki peran strategis, bila terjadi bencana sebagai pekerja sosial masyarakat PMI harus dalam kondisi siap siaga.
“Pelatihan ini penting, agar bila terjadi bencana kader PMI tidak boleh gugup, mereka kita ajarkan untuk memiliki kepedulian yang tinggi, dan itu harus ditunjang dengan skill yang baik dan benar,” kata Oman dalam keterangannya. Sabtu (17/6/2023).
Ia berharap, kader PMI Kota Tangerang bila telah selesai mendapatkan pelatihan kegawatdaruratan bencana tersebut, segera mengimplementasikan bila terjadi bencana maupun kegiatan kemanusiaan lain di wilayah.
“Harapannya, apa yang didapat dalam pelatihan ini, setiap kader PMI harus memberikan manfaat ditengah masyarakat yang membutuhkan,” ujar Oman.
Ditambahkan, Ketua Bidang Penanggulangan Bencana PMI Kota Tangerang, Sony Maulana menyatakan, pelatihan ini akan membawa banyak manfaat bagi seluruh kader. Kegiatan pelatihan posko bencana saat ini merupakan yang pertama kali dilakukan oleh PMI Kota Tangerang.
“Ini adalah pelatihan pertama di PMI Kota Tangerang dengan melibatkan PMI Kecamatan se-kota Tangerang, dengan mengirimkan perwakilan masing-masing,” ungkapnya.
“Peserta diajarkan menjadi eksekutor, planer dan manajer bilamana terjadi bencana, sehingga penyebaran informasi, tatalaksana, komando, dapat searah dengan kebijakan PMI Kota Tangerang,” imbuh Sony.
