LEBAK, Pelitabanten.com – Anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar, Dr. TB. H. Ace Hasan Syadzily, M.Si menggelar pertemuan bersama para ulama di Pondok Pesantren Qothrotul Falah pimpinan KH. Achmad Syatibi Hambali yang berlokasi di Kecamatan Cikulur, Lebak – Banten.
Di hadapan para ulama yang hadir, putra ulama kharismatik Banten, (Alm.) Kiai TB. Ahmad Rafe’i Ali ini meminta doa agar dirinya dapat mengemban amanah dan dijaga oleh Allah Swt.
“Saya meminta doa kepada para kiai agar selalu dijaga oleh Allah, agar dapat menjaga amanah yang dibebankan kepada saya dengan sebaik-baiknya,” ucapnya, Minggu ((/4/2017).
Dr.TB. H. Ace Hasan Syadzily, M.Si dilantik menjadi Anggota DPR-RI periode 2014-2019 pada 10 Januari 2016 sebagai Pergantian Antar Waktu (PAW) menggantikan Andika Hazrumy yang mengundurkan diri karena mencalonkan dirinya sebagai Calon Gubernur Banten pada Pilkada Serentak 2017.
Dikatakan oleh KH. Achmad Syatibi Hambali yang juga Ketua Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Lebak, Ace Hasan adalah seorang intelektual dan aktivis yang terpanggil bekerja di bidang politik demi mengabdikan diri untuk kesejahtearaan dan kemajuan masyarakat.
“Ace Hasan itu seorang aktivis yang baik, dan orang baik itu harus didorong untuk maju agar bisa mensejahterakan umat sehingga umat pun akan tenang dalam menitipkan amanat,” ujarnya.
Sebelumnya, di hari yang sama Wakil Sekjen DPP Partai Golkar ini melalukan pertemuan dengan warga Dapil Banten 1 yang terdiri atas tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh pemuda di Kampung Babakan Padang, Desa Cibungur, Kecamatan Leuwidamar, Lebak Banten.
Dalam lawatannya, anggota Komisi II yang bertugas di lingkup Dalam Negeri, Sekretariat Negara dan Pemilu ini menggelar sejumlah kegiatan diantaranya sosialisasi Empat Pilar, dengar pendapat dan penyerapan aspirasi. Serta dibahas pula isu mengenai fenomena radikalisme dan intoleransi yang akhir-akhir ini mencuat di tengah masyarakat.
Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini memandang perlu bagi masyarakat Indonesia untuk kembali ke rumah Pancasila. Sebab Pancasila tidak bertentangan dengan ajaran agama Islam.
“Islam dan Pancasila tidak bertentangan sama sekali. Bahkan nilai-nilai dalam Pancasila seperti prinsip ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, musyawarah dan keadilan sosial sangat relevan dengan nilai-nilai yang diajarkan Islam,” katanya.