TANGERANG, Pelitabanten.com – Ibu Negara Iriana Jokowi didampingi Mufidah Jusuf Kalla beserta para istri menteri yang tergabung dalam Organisasi Aksi Solidaritas Era Kabinet Kerja (OASE-KK) tiba di Desa Kohod, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Banten. Rabu (2/8/2017).
Iriana beserta rombongan tiba sekitar pukul 09.30 WIB dan disambut Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar beserta istrinya.
Lokasi pertama yang dikunjungi adalah Posyandu Sukun 3, Desa Kohod. Kemudian meninjau murid-murid Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Yayasan Cahaya Lestari. Dalam kesempatan tersebut, Iriana dan Ibu Mufidah ikut menyanyi bersama dan juga membagikan tas dan peralatan sekolah kepada siswa-siswa PAUD
Sekira pukul 10.30 WIB, Iriana dan Mufidah menyambangi Kebun Bibit, Desa Kolot dengan berjalan kaki. Selanjutnya menuju Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha), serta berkeliling Kampung Pintu Air melihat pembibitan ikan maupun pameran hasil karya warga.
Para anggota OASE-KK juga sempat berbelanja hasil karya warga yang dipamerkan.
Usai berbincang singkat dengan warga di Risha, Iriana dan Mufidah nampak bergerak menuju Lapangan Bulutangkis, Desa Kolot. Iriana dan Mufidah membagikan buku tulis serta kain batik kepada warga.
Sebelum menyaksikan video ‘Program Kampung Sehat Desa Kohod’, Iriana dan Mufidah mendatangi lokasi sosialisasi Program Gizi Anak Sekolah (Progas) 2017. Di sini, keduanya disambut siswa SD berseragam merah putih.
“Terimakasih Ibu,” ucap para siswa sambil mencium tangan Iriana disusul Mufidah.
Pada pukul 11.40 WIB, Iriana dan Mufidah meninggalkan Desa Kohod menuju Rumah Makan Lembur Kuning. Sekitar pukul 13.30 WIB, mereka kembali ke Jakarta.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Kependudukan dan Keluarga Berencana (DP3AKKB) Provinsi Banten Siti Maani Nina mengatakan, Desa Kohod selama setahun ini menjadi perhatian OASE-KK beserta Pemprov Banten dan Kabupaten Tangerang.
Kampung Kohod, membenahi mulai dari infrastruktur, kesehatan, pengelolaan sanitasi dan partisipasi warga terhadap desa sejak 2016.
Desa Kohod dipilih oleh OASE-KK sebagai Kampung Sejahtera, menurut dia, karena kondisinya memprihatinkan, antara lain terdapat 90-an rumah kumuh, infrastruktur jalan desa yang buruk, persoalan sanitasi dan lahan pertanian yang tidak digarap, walau lokasinya dekat dengan Ibu Kota Negara, Jakarta.
“Setelah dilakukan pembinaan, sekarang desa ini menjadi model kemandirian di tingkat desa. Dulu terbelakang, sekarang warganya sedikit-sedikit sadar akan kesehatan dan kesejahteraanya,” kata Nina.