TANGERANG, Pelitabanten.com – Setiap tanggal 21 April, masyarakat Indonesia memperingati Hari Kartini. Kartini yang lahir di Jepara pada tahun 1879 itu dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan pribumi Indonesia.
Bagi Walikota Tangerang Selatan (Tangsel), Airin Rachmi Diany, sosok Kartini terpancar sebuah semangat dari seorang wanita Indonesia. “Sosok ibu Kartini memang tidak pernah lekang oleh waktu,Beliau selalu menjadi inspirasi Indonesia,”ungkapnya.
Berkat pengorbanan dan perjuangannya hingga saat ini, banyak perempuan Indonesia yang memiliki prestasi setara dengan kaum pria. Tidak ada lagi sekat pemisah yang membatasi dan membedakan hak-hak mereka.
“Memaknai hari kartini adalah dimana perempuan Indonesia mampu menggali potensi dan kemampuan di dalamnya. Tanpa harus melupakan kedudukannya sebagai seorang ibu dan istri,”kata Putri Indonesia Favorit tahun 1996.
Peraih Penghargaan Anugerah Perempuan Indonesia 2013 kategori pemerintah ini pun mengungkapkan, Perempuan saat ini bisa berkiprah di berbagai bidang, “Dimana kita ada kesempatan untuk berbuat, disitu kita menggali potensi kita sebagai perempuan,”jelasnya.
Kartini merupakan sosok mandiri yang hingga kini menjadi simbol kebangkitan wanita untuk berjuang membangun negeri.
“Perjuangan Kartini memberi inspirasi bagi generasi saat ini, melakukan tugas negeri bangkit membangun bangsa hidup menjadi lebih berarti,” kata Airin
Kartini di zaman modern adalah mereka yang memiliki komitmen tinggi sebagai ibu rumah tangga sebagaimana kodratnya, namun mereka juga berhasil memberikan kontribusi yang patut diperhitungkan bagi pembangunan daerahnya.
“Tanpa melupakan kodratnya, kita sebagai perempuan Indonesia bisa berkiprah dan mengisi proses pembangunan kapanpun dimanapun dan sebagai apapun, ayo kita teruskan perjuangan RA Kartini,” katanya
Peringatan hari Kartini tahun ini mengambil tema “Melalui Peringatan Hari Kartini Kita Perkuat Kesetiakawanan Sosial untuk Mewujudkan Kesejahteraan” dari tema tersebut, diharapkan, momen hari kartini kali ini, dapat lebih dilihat sebagai upaya kaum perempuan memaksimalkan potensi yang dimiliknya untuk menjadi sosok/figur pemimpin, dan untuk membangun suatu kondisi yang berdiri diatas fondasi adanya kesetaraan gender dan kesetiakawanan.
Dalam aspek kepemimpinan, sudah tidak dapat dipungkiri lagi bahwa kaum perempuan saat ini, memiliki kesempatan yang lebih baik dalam memainkan peran sebagai pemimpin, dibandingkan pada era sebelumnya. “Sudah bukan menjadi hal yang aneh jika kita melihat perempuan menjadi pimpinan pemerintahan di pusat, provinsi dan kabupaten/kota, pimpinan perusahaan, direktur, manajer pengusaha atau posisi penting lainnya. hampir seluruh posisi maupun profesi yang sebelumnya didominasi oleh kaum laki-laki, pada era sekarang ini bisa diisi oleh kaum perempuan.”katanya.
Dalam aspek pembangunan kesetaraan gender, kondisi yang ingin dibangun saat ini adalah, sebuah kondisi yang memposisikan kaum perempuan memiliki hak, kewajiban dan kesempatan yang setara dengan kaum laki-laki untuk berperan aktif dalam pembangunan. prinsip kesetaraan atau ramah gender mengamanatkan adanya perlakuan yang seimbang antara kaum perempuan dan kaum laki-laki. diharapkan, ke depan, sudah tidak ada lagi pembedaan-pembedaan yang didasarkan atas dasar diskriminasi.
“Upaya untuk mewujudkan apa yang tertuang dalam tema ini, tentunya merupakan tantangan bagi kita semua, baik bagi kaum perempuan maupun bagi kaum laki-laki. perlu difahami bahwa memberikan kesempatan, hak dan kewajiban yang setara kepada kaum perempuan, tidak dimaksudkan untuk menjadikannya sebagai pesaing laki-laki, menggantikan peran laki-laki, atau bahkan mengalahkan laki-laki. memberikan hak, kewajiban dan kesempatan yang setara kepada kaum perempuan, memiliki makna, memberikan kesempatan untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya, memberinya peluang untuk ikut berpartisipasi aktif dalam segala hal dan menjadikannya mitra sejajar yang saling mengisi, melengkapi dan menghargai .”singkatnya sambil mengucapkan Selamat memperingati hari Kartini. Jadikanlah ibu Kartini sebagai inspirasi membangun negeri.