Beranda News

Akademisi Minta Walikota Tangerang Bentuk Tim Kecil Pasca Berseteru Dengan Kemenkumham

Akademisi Minta Walikota Tangerang Bentuk Tim Kecil Pasca Berseteru Dengan Kemenkumham
Diskusi Publik Forwat, Pasca Perseteruan Menkumham Vs Pemkot Tangerang. Foto Ahmad Syihabudin Pelitabanten.com

, Pelitabanten.com kewartawanan yang tergabung Forum Wartawan (Forwat) lakukan diskusi publik pasca ada perseteruan antara Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (KemenkuHAM) RI dengan Walikota Tangerang Arief R. Wismansyah. berlangsung di Retro Hits Cafe, Jalan Imam Bonjol KM. 25 No. 88, , Kota Tangerang, Minggu (21/7/2019).

Organisasi Wartawan yang di ketuai oleh Andi Lala tersebut menggelar diskusi dengan mengambil tema “Solusi Untuk Mispersepsi, Perseteruan Kemenkumham Vs Walikota Tangerang”.

Hadir dalam acara itu Ketua Komisi l Agus Setiawan, Kabag Humas Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Ricky, Rektor STISIP Yupentek Bambang Kurniawan, Pembina LKPI Hasanudin Bije dan pemerhati kebijakan Pemkot Kang Ade Yunus serta 30 wartawan dari berbagai media yang tergabung di Forwat.

Salah Satu Praktisi dari STISIP Yupentek Bambang Kurniawan akrab disapa Mas Beng Beng mendesak Walikota Tangerang Arif R. Wismansyah membentuk Tim Pasca Perseteruan dengan Kemenkumham.

Baca Juga:  Pembinaan Eksportir dan Importir Kota Tangerang Tingkatkan Kualitas Ekspor
Diskusi Publik Forwat, Pasca Perseteruan Menkumham Vs Pemkot Tangerang
Diskusi Publik Forwat, Pasca Perseteruan Vs , Minggu (21/7). Foto Ahmad Syihabudin Pelitabanten.com

“Saya berharap Pak Wali membentuk tim kecil yang terdiri dari berbagai lapisan masyarakat, mulai Akademisi, Masyarakat, Pemerhati Kota dan Wartawan untuk mengkaji setiap langkah ataupun kebijakan yang menyangkut kepentingan publik,” kata dia.

Menurut Mas Beng Beng, hal tersebut perlu dilakukan untuk menghindari perseteruan kedepannya, seperti yang terjadi sebelumnya antara Walikota dan KemenkumHam.

“Tim ini nantinya akan bertugas untuk mengkaji apa saja yang masuk dalam permasalahan kota, dengan dibentuknya tim tersebut secara otomatis akan ada suatu grup diskusi literasi yang dibangun. Jangan asal mendengar dari orang-orang disekelilingnya yang membuat Asal Bapak Senang (ABS),” ucapnya.

Menurut Beng Beng, Walikota sangat butuh masukan dari luar, kalau masukan dari bawahan, dirinya menilai masih ada skat-skat antara bawahan dan atasan mungkin ada sedikit rasa sungkan untuk mengungkapkannya.

“Tim tersebut nanti hanya memiliki satu kepentingan yakni, bagaimana Walikota akan lebih bijak dalam menangani persoalan persoalan, dan saya sangat yakin Walikota tidak mungkin berjalan sendiri,” ujarnya.

Baca Juga:  Job Fair Spesial HUT Kota Tangerang ke-30 Tahun Hadirkan Ribuan Lowongan Kerja

Beng Beng Menambahkan, dengan dibangunnya tim seperti ini, ia yakin dapat jauh lebih meminimalisir persoalan persoalan yang terjadi di Kota Tangerang,” pungkasnya.