TANGERANG, Pelitabanten.com – Apri Alvikih (28) duduk gelisah di teras marmer kontrakannya. Sesekali dirinya menggerutu mengeluh mengenai elekteronik Kartu Tanda Penduduk E-KTP miliknya yang tak kunjung jadi.
Ia pun mengaku susah kepalang saat mengurus adminitrasi. Terlebih pemuda berusia 28 tahun ini berniat membeli apartemen dan mobil.
“Sudah lebih satu tahun e-KTP punya saya belum jadi – jadi,” ujar lelaki yang karib disapa Sam Smith Sergei ini saat dijumpai di kediamannya, Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, Kamis (29/3/2018).
Sam bertambah cemas. Pasalnya resi atau e-KTP sementara selembaran kertas yang dimilikinya itu sudah usang.
“Kemarin-kemarin saya bikin tabungan, resinya uda berantakan. Kehujanan dan rusak. Jadi susah dipakai lagi,” ucap pria selaku Public Relation Coffee Morning tersebut.
Lelaki yang juga merangkap jurnalis, musisi, aktor, pesepakbola, pemancing, dan atlet biliard ini mengaku kebingungan. Ia bingung pada siapa dirinya harus mengadu.
“Saya sudah telepon pak Lurah bilangnya enggak tahu. Pak Camat ditanyain enggak nyaut – nyaut. Pak Wali Kota lagi cuti Pilkada,” kata Sam, menghelakan nafas dalam – dalam.
Kehabisan akal, pemuda bersuara serak – serak merdu itu pun beranjak dari pelataran rumahnya. Gontai langkah kakinya menuju tempat ahli nujum guna menanyakan persoalan ini.
“Saya mau konsultasi ke dukun. Kapan kira – kira e-KTP punya saya jadi. Sekalian nanyain juga SIM (surat izin mengemudi) sama id card yang hilang,” papar Sam yang mempunyai kalung bertaring babi ini.
Seperti diketahui proyek e-KTP tersendat lantaran anggarannya dikorupsi oleh sejumlah pejabat dan elite politisi. Bahkan jumlah uang yang dikorupsi dalam proyek ini mencapai Rp. 6,2 triliun.