Beranda News

Ananta Wahana Bersama Lembaga BSN Fasilitasi Pelaku UMKM Tangerang Agar Produknya dapat Sertifikasi SNI

Ananta Wahana saat melihat-lihat hasil produk dari para pelaku UMKM.
Ananta Wahana saat melihat-lihat hasil produk dari para pelaku UMKM.

KABUPATEN TANGERANG, Pelitabanten.com – Padepokan Kebangsaan Karang Tumaritis bersama Badan Standarisasi Nasional (BSN) berikan pelatihan kepada pelaku UMKM di Tangerang Raya, Sabtu, (2/7/22).

Haryanto selaku Fasilitator dari BSN wilayah Tangerang mengatakan, pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dianjurkan untuk mendaftarkan produknya ke Badan Standar Nasional (BSN), khususnya untuk Standar Nasional Indonesia (SNI). Hal itu untuk memudahkan pengembangan produk dan memudahkan pemasaran ke depan.

Dikatakan, pelaku UMKM di Indonesia saat ini sangat banyak dan beragam produknya. Agar UMKM terus maju dan berkembangan, tentunya dibutuhkan lingkungan usaha yang aman dan sehat.

“Keberadaan BSN salah satunya untuk mendukung keberadaan UMKM. BSN mempunyai beberapa kebijakan yang tujuannya untuk menguatkan keberadaan UMKM,” ujarnya.

Di Provinsi Banten sendiri menurutnya, saat ini produk UMKM yang sudah terstandar nasional terbilang masih sedikit, dibanding beberapa provinsi. Sepengetahuannya di Banten baru 1200 produk UMKM yang sudah mendapatkan standarisasi dari BSN.

Baca Juga:  Walikota Tangerang Usulkan Konsep Penataan Ruang Ke Kementerian ATR/BPN

Oleh karenanya, Ia menganjurkan kepada semua pelaku UMKM untuk mengajukan standarisasi produk ke BSN. Karena, dengan mendaftarkan standarisasi produk, akan sangat membantu pengembangan dan pengenalan produk UMKM, baik dalam negeri maupun manca negara.

Kegiatan pelatihan pembinaan pelaku UMKM.
Kegiatan pelatihan pembinaan pelaku UMKM.

Dengan menstandarkan produk ke BSN diharapkan mampu meningkatkan daya saing UMKM yang bersangkutan. Tidak sampai disitu, untuk mengembangkan produk UMKM tentunya dibutuhkan sebuah jaminan untuk meyakinkan konsumen.

“Dengan telah terstandarisasi sebuah produk, akan menjaga kualitas produk UMKM tersebut. Dan menjaga mutu dari sebuah produk. yang akan sangat membantu kepercayaan konsumen,” tandasnya.

Sementara itu Pengasuh Padepokan Kebangsaan Karang Tumaritis Ananta Wahana menjelaskan, BSN adalah Lembaga negara yang mungkin jarang didengar namanya, tetapi punya peran yang sungguh penting.

Sebagai mitra kerja Komisi VI, BSN merupakan lembaga/badan yang bisa dibilang kecil. Kecil dalam hal jumlah pegawai dan besarnya modal operasional, apalagi jika dibandingkan dengan BUMN besar lainnya.

Baca Juga:  Bebegig dan Kolecer Ramaikan Festival Pesona Tanjung Lesung
Kegiatan pelatihan pembinaan pelaku UMKM.
Kegiatan pelatihan pembinaan pelaku UMKM.

Namun keberadaan lembaga yang kecil ini justru punya dampak yang luar biasa. Karena pengaruhnya dalam menentukan atmosfir sehat atau tidaknya perdagangan jual beli jasa se Indonesia. Maka BSN mempunyai peran yang sangat strategis.

“Sebagai wakil rakyat asal Dapil Banten III yang mitra kerjanya adalah BUMN, saya mengetahui persis bagaimana kondisi perekonomian di Banten, khususnya UMKM. Perekonomian Indonesia ke depan pasca Covid, salah satunya tergantung dari UMKM Ini,” terangnya.

Ia melanjutkan, pasca covid akan terasa pada berbagai bidang usaha. Tidak heran banyak orang yang beralih ke sektor UMKM.

UMKM juga tidak dapat dibantah lagi saat ini menjadi salah satu soko guru perekenomian nasional. Pasalnya, boleh dikatakan 80 persen PDB nasional berasal dari UMKM.

Kegiatan pelatihan pembinaan pelaku UMKM.“Standarisasi untuk mendapatkan SNI ini adalah dampak dari persaingan global. Ditambah Indonesia sudah semakin banyak meratifikasi berbagai aturan perdagangan dunia, yang pada akhirnya harus mempersiapkan produknya agar lebih dipercaya dan beradaya saing,” ucap Ananta.

Baca Juga:  Pemidanaan Pedagang Pasar Kutabumi, Haris Azhar: Bentuk Pembungkaman dan Kesewenangan

Untuk peserta menurut Ananta, akan dibagi menjadi beberapa gelombang. Hal itu karena banyaknya pelaku UMKM di Tangerang Raya yang ingin ikut serta.

Ia memastikan hingga akhir tahun 2022, pihaknya dapat memberikan pelatihan kepada 500 pelaku UMKM berbagai produk. Pasalnya, yang hadir di pelatihan adalah perwakilan dari sebuah kelompok UMKM tertentu. Dalam satu kelompok anggotanya bisa 10 atau lebih.

“Target kami dan BSN, para pelaku UMKM di Tangerang ini nantinya mempunyai sertifikasi atau SNI semua. Kalau NIB, kami sudah lakukan dan dapat semua,” tukasnya. (red)