Beranda News

Anggota DPR RI Ananta Wahana Bersama IKUP & BSN Gelar Pelatihan ke Pelaku UMKM Tangerang Agar Terapkan SNI

Anggota DPR RI Ananta Wahana Bersama IKUP & BSN Gelar Pelatihan ke Pelaku UMKM Tangerang Agar Terapkan SNI
Kegiatan pelatihan peningkatan kapasitas pelaku UMKM standar nasional indonesia.

, Pelitabanten.com – Sebanyak 50 pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Tangerang Raya mendapatkan pelatihan untuk menerapkan Standar Nasional Indonesia (SNI).

Kegiatan tersebut digelar Institut Kibar UMKM Pancasila (IKUP) dan Badan Standardisasi Nasional (BSN) di Padepokan Kebangsaan Karang Tumaritis, Kelapa Dua, Kabupaten Tangerang, Minggu, (13/2/2022).

Penguatan Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian BSN, Heru Suseno menjelaskan kegiatan ini merupakan bagian pendampingan pelaku usaha yang dilakukan BSN. Kegiatan ini diawali dengan mengidentifikasi UMKM yang berkomitmen untuk dilakukan , kemudian pelaku usaha dikenalkan tentang SNI.

“Dengan telah memiliki standar yang ditetapkan tentunya produk yang dijual oleh UMKM bisa dipastikan telah memiliki kualitas yang baik dan layak menjadi pilihan konsumen,” ujar Heru.

Heru menjelaskan bahwa produk UMKM juga dilakukan pengujian dan bimbingan agar sesuai dengan standar, baru kemudian dilakukan implementasi dan audit internal. Jika pelaku usaha sudah siap maka selanjutnya diajukan untuk mendapatkan sertifikasi SNI.

Baca Juga:  Konsistensi Gerakan Anti Narkoba dan Seks Bebas di Kalangan Anak Muda Rangkasbitung

“Setelah berhasil mendapatkan SNI, BSN membantu mempromosikan usaha tersebut dengan menjadikannya sebagai role model UMKM,” jelasnya.

Direktur IKUP, Topo Supriyadi, berharap melalui kegiatan ini para pelaku UMKM mendapatkan peningkatan kapasitas sehingga mampu berkembang dalam usahanya.

Selain itu Topo pun berharap setiap peserta yang hadir dalam pelatihan ini bisa menularkan seluruh ilmu yang didapatnya kepada UMKM lainnya.

“Jumlah UMKM ini sangat sehingga tentunya tak mungkin diberikan pelatihan satu per satu, Untuk itu pihaknya akan menggelar Training of Trainer yakni pelatihan bagi para mentor dalam mengembangkan UMKM. Dan peserta yang hadir saat ini harus mampu menjadi mentor bagi UMKM lainnya yang belum mendapatkan pelatihan,” jelas Topo.

Kegiatan pelatihan peningkatan kapasitas pelaku UMKM standar nasional indonesia.
Kegiatan pelatihan peningkatan kapasitas pelaku UMKM standar nasional indonesia.

Sementara itu dari Komisi VI, Ananta Wahana menjelaskan jika saat ini UMKM telah menjadi penopang dari Indonesia. Bahkan menurut Ananta, 85 persen Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dihasilkan dari sektor UMKM.

Baca Juga:  Achmad Syah Indra Irawan Dari Ketua RT Jadi Caleg PAN

“UMKM telah berkembang menjadi tulang punggung perekonomian negara terlebih dengan adanya ini kontribusi UMKM benar-benar terasa termasuk dalam penyerapan tenaga kerja,” jelas politisi PDI Perjuangan ini.

Menurut Ananta, dalam kondisi COVID-19 ini, untuk bisa bertahan UMKM tentunya selain harus bisa terus menjalankan usahanya dengan terus mengikuti trend yang ada sekarang juga harus meningkatkan standar produk yang dihasilkannya agar bisa meraih kepercayaan pelanggan. Kepercayaan pelanggan tersebut menurut Ananta, meliputi kepercayaan terhadap layanan, kualitas produk yang ditawarkan.

“Untuk dapat memberikan jaminan tersebut, maka pelaku usaha perlu memiliki atau menerapkan standar, seperti SNI,” jelasnya.

Ananta memaparkan dengan pentingnya keberadaan UMKM tersebut, saat ini banyak kegiatan dan peraturan dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang ditujukan kepada bagaimana UMKM semakin berjaya dan bisa memberikan lapangan kerja yang stabil kepada masyarakat. Namun dengan jumlahnya yang sangat banyak, maka tentunya pembinaan tersebut tidak bisa dilakukan untuk semua UMKM.

Baca Juga:  Tim Qasidah Al-Hidayah Baros Serang Rair Juara ke-3

“Kegiatan ini merupakan bentuk dukungan dari Yayasan Padepokan Kebangsaan Karang Tumaritis melalui IKUP sebagai salah satu bagiannya dalam memberdayakan melalui pembinaan dan dukungan kepada UMKM. Karena dengan besarnya jumlah UMKM bahkan di Banten saja telah tumbuh 59 ribu UMKM baru tentunya pemerintah tidak bisa memberikan pendampingan kepada seluruh UMKM,” pungkasnya.