APLIKASI AKAN DIGUNAKAN LUAS PEMILIH SECARA BERKELANJUTAN
TANGERANG, Pelitabanten.com – Pilkada Banten Apps Challenge 2016 akhirnya dimenangkan aplikasi “Sedanten”. Aplikasi informasi kompak pilkada dan layanan pemilih disabilitas ini menyisihkan 32 finalis dan 12 besar aplikasi lainnya. Para pemangku kepentingan kepemiluan berharap semua karya lomba aplikasi digital pemilu digunakan luas para pemilih dan berkelanjutan untuk pemilu-pemilu berikutnya.
“Selamat untuk semua pemenang. KPU Banten akan menyempurnakan aplikasi yang dihasilkan untuk disosialisasikan dan digunakan lebih luas kepada pemilih Pilkada Banten,” kata Ketua Komisi Pemilihan Umum Provinsi Banten, Agus Supriyatna pada penutupan acara di Universitas Multimedia Nusantara, Tangerang, Banten (17/12).
Pembuat “Sedanten”, Heru Utomo dan Robi Fahmi mengatakan, bersyukur atas capaian ini. Keduanya berharap dan berterima kasih jika aplikasi ini digunakan para pemilih di Pilkada Banten 2017.
“Saya asli Cilegon, Banten. Saya sebelumnya tahu ada lomba aplikasi pemilu ini saat Pilkada Kota Surabaya 2015. Saat itu saya berpendapat, seharusnya di Pilkada Banten ada juga karena masyarakat Banten lebih membutuhkan,” kata Heru.
Salah satu Dewan Juri, Antony Lee menilai, “Sedanten” menjadi Juara 1 karena merupakan aplikasi yang lengkap. Menurut jurnalis Kompas ini, Sedanten tak hanya memberikan informasi para calon tapi juga ada daftar pemilih, dan layanan ragam penyandang disabilitas.
Deputi Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Khoirunnisa Nur Agustyati mengatakan, penting bagi pemangku kepentingan pemilu mensosialisasikan. Tujuannya agar “Sedanten” dan aplikasi lainnya digunakan pemilih Pilkada Banten 2017.
“Selain itu, diharapkan ada keberlanjutan aplikasi pemilu ini untuk pemilu-pemilu berikutnya,” kata Ninis.
Penulis buku API (Application Program Interface) Pemilu, Harun Husein berpendapat, terputusnya aplikasi dan para pembuat aplikasi pada satu pemilu ke pemilu berikutnya karena memang belum dihubungkan. Selain belum ada momen pemilu yang berulang, belum juga ada pengkondisian menghubungkan antara pemilu eksekutif satu dengan pemilu eksekutif berikutnya.
“Momen pemilunya memang belum berulang. Misal Pemilu Legislatif 2014 dulu, kita belum lagi ada pemilu legislatif. Tapi untuk aplikasi di Pemilu Presiden 2014, seharusnya bisa dihubungkan untuk jadi inspirasi di pilkada dan dilanjutkan di berikutnya,” jelas Harun.
Berikut daftar lengkap pemenang Pilkada Banten Apps Challenge 2016 beserta hadiahnya:
Juara 1, “Sedanten”: info calon, games, dan layanan pemilih disabilitas (Rp 10 juta);
Juara 2, “Banten Memilih”: info calon interaktif (Rp 8 juta);
Juara 3, “Sitami”: info calon dan kumpulan infografis (Rp 6 juta);
Harapan 1, “Maju-maju Pilkada”: aplikasi games (Rp 5 juta);
Harapan 2, “Debus”: info calon dan pemantauan (Rp 3 juta).
Semua aplikasi format android untuk digunakan ponsel. “Sedanten” dan kawan-kawan bisa digunakan dengan mengunduh terlebih dahulu di Playstore.
Pilkada Banten Apps Challenge 2017 diselenggarakan KPU Banten bersama Perludem dan UMN. Ini merupakan lomba aplikasi pemilu kelima di Indonesia sejak 2014. Sebelumnya lomba ini berhasil mendorong keterbukaan KPU dalam menyajikan data pemilu secara digital (open data) dan meningkatkan partisipasi dalam proses dan hasil pemilihan. Diharapkan “Sedanten” dan kawan-kawan bisa melanjutkan tren positif di Pilkada Banten 2017.
