SERANG, Pelitabanten.com – Pemerintah Provinsi Banten terus berkomitmen untuk meningkatkan layanan dan kualitas pendidikan di Provinsi Banten, salah satunya dengan memberikan pendidikan gratis bagi siswa SMA/ SMK di Provinsi Banten.
Gubernur Banten, Wahidin Halim mengatakan, definisi sekolah gratis sangat sederhana, yaitu pihak sekolah tidak meminta uang iuran kepada siswa, itu sudah disebut gratis.
“Pendidikan gratis itu berarti kepala sekolah atau komite sekolah, jangan mintain duit, itu geratis namanya, selama ini kan masyarakat ngeluh dimintain uang buat iuran maupun pembangunan,” kata Wahidin di Gedung DPRD Banten, Selasa (21/11/2017).
Wahidin mengatakan, pihaknya telah menganggarkan untuk pembangunan unit sekolah baru (USB) dan rehabilitasi ruang kelas baru (RKB) pada tahun anggaran 2018.
“Sekarang kita yang bangun sekolahnya, dari BOSDa tadi untuk gaji guru dan sebagainya, kita akan lihat berapa dari kebutuhan komite sekolah,” ungkapnya.
Selain itu, Mantan Wali Kota Tangerang itu juga menegaskan, pihaknya tidak segan-segan akan menindak jika masih ada sekolah yang meminta-minta iuran dari siswa ataupun Wali siswa.
“Kalau ada (pungutan) ya diganti saja kepala sekolahnya, dilaporin, itu bukan pungli namanya, tapi itu udah korupsi,” tegasnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten, Ardius Prihantono mengatakan, pada tahun 2018, peningkatan anggaran yang akan dialokasikan di Dindikbud terdapat peningkatan 100% atau terdapat Rp1 triliun untuk belanja langsung.
Menurutnya, dana tersebut akan dialokasikan untuk penambahan dana alokasi khusus (DAK) non fisik untuk BOS SMK dan SMA serta pengadaan tanah untuk 55 unit sekolah baru (USB).
“Sebanyak 22 bidang tanah untuk SMA dan 33 bidang tanah untuk SMK. Jadi, tahun depan akan banyak pengadaan tanah,” tuturnya.
Ardius juga menegaskan, pihaknya juga akan menyediakan sebanyak 268 ruang kelas baru (RKB) untuk SMA dan 403 paket untuk SMK, bahkan ada juga pengadaan meubelair sebanyak 55 paket USB dan 61 paket untuk RKB.
“Kami juga mengadakan bantuan operasional sekolah (BOSDA) untuk 790 528 siswa SMA, dan 112.512 untuk siswa SMK. Kami akan memaksimalkan BOSDA ini sebagai solusi pendidikan gratis,” pungkasnya. (*)