PANDEGLANG, Pelitabanten.Com – Pada pertengahan Juli 2020 lalu Serikat Petani Indonesia (SPI) di Cikaret, Desa Sukamulya, Kecamatan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten memanen padi SPI-20.
Benih padi unggul SPI-20 ini ditangkar oleh petani SPI Tuban Jawa Timur yang memiliki keunggulan cepat panen, potensi hasil tinggi, tahan terhadap hama penyakit, dan tahan akan kekeringan.
Ketua Basis SPI Kec. Cikeusik Tahyat mengatakan bahwa panen padi SPI-20 di Cikaret dilakukan saat usia padi berumur 75 hari setelah tanam dengan hasil panen sekitar 6 ton Gabah Kering Panen (GKP) per hektar.
“Sebenarnya benih padi ini memiliki potensi hasil mencapai 8 ton GKP per hektar, dengan catatan dibudidayakan secara alami tanpa input kimia yang merusak kesuburan tanah”, terangnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Koperasi Petani Indonesia (KPI) Banten Anie Afiana mengungkapkan, dari hasil panen Padi SPI-20 di Cikeusik, gabah akan digiling menjadi beras dan diserap oleh KPI.
“Kemudian sebagian gabah akan kembali dijadikan benih padi SPI-20, dan segera distribusikan secara gratis kepada petani SPI di Banten yang terkendala ketersediaan benih padi karena dampak Pandemi Covid-19. Sampai dengan akhir Juli ini kita sudah menyalurkan 100 kg benih untuk petani SPI di Kec. Cibaliung dan Kec. Cikeusik Kab. Pandeglang”, tutur Anie.
Sementara itu, Sekretaris Dewan Pengurus Wilayah Serikat Petani Indonesia (DPW-SPI) Banten Misrudin menyatakan dalam waktu dekat ini benih Padi SPI-20 akan diuji coba oleh petani SPI di Kec. Cibaliung di tanah ladang.
“Benih Padi SPI-20 sebelumnya memang hanya bisa dibudidayakan di sawah, tapi kita SPI Banten akan mengembangkan agar bisa ditanam di huma, menjadi padi ladang”, tambahnya.