Serang, Pelitabanten.com – Ngopi (minum Kopi) yang saat ini menjadi trend di masyarakat terutama pada ruang-ruang publik masyarakat ataupun pada tempat usaha resto atau cafe terkadang menjadi ruang ruang komunikasi bagi beberapa entitas masyarakat yang membutuhkan sarana segar ataupun sekedar berbincang (Ngarumpi), melihat trend yang sedang berkembang ini, konsep acara dari Membaca Serang kali inipun mengangkat Kuliner Kota Serang, sambil ngopi, ngarumpi dan diharapkan menjadi pemersatu (Ngahiji) dari berbagai entitas untuk berdialog sambil menikmati secangkir kopi ataupun ngarumpi.
Dengan topik “Ngopi, Ngarumpi dan Ngahiji” Membaca Serang episode 1 tanggal 1 Februari 2023 digagas oleh Kedai Renjana, sebuah kedai berkonsep menyajikan makanan dan buku bacaan, menampilkan beberapa pembicara menarik diantaranya Firza Review dan Pustakawan Aip.
Setiap bangsa, daerah, memiliki kulinernya sendiri. Kuliner melambangkan kehidupan sosial dan identitas budaya bagi berbagai kelompok orang di seluruh dunia. Ideologi kuliner terbentuk secara bertahap diterima di suatu masyarakat tersebut. Kuliner juga merupakan indikator bagaimana budaya berkembang dan berubah seiring waktu dan ruang.
Firza Review sebagai seorang konten kreator kuliner di Kota Serang melalui beberapa media sosial yang dimilikinya menceritakan beberapa pengalaman menarik mengenai dirinya saat mereview kuliner di Kota Serang.
Di awal Firza mencoba menjadi konten kreator yang memakai brand “Firza Review” berfikir review itu bisa luas, bisa soal review gadget, otomotif, kuliner, tempat wisata dan lain-lain. Tapi dengan seiring berjalannya waktu ternyata yang bisa diproduksi tiap hari itu adalah kuliner sehingga Riza memutuskan untuk fokus pada hal ini.
Berbicara kuliner di Kota Serang, sampai dengan saat ini, Firza sempat menyatakan bahwa sangat sulit mencari makanan enak di Kota Serang.
“Jarang sekali ada sebuah tempat yang membuat saya ingin kembali karena taste masakannya,” katanya.
Pelaku kuliner di Kota Serang seringkali berusaha hanya menjawab keinginan masyarakat terhadap kuliner yang murah sehingga rasa menjadi terabaikan.
Firza yang mempunyai follower 36.2K di Tiktok dan 8,9K di Instagram sangat mendukung berkembangnya industri dan pelaku usaha kuliner di Kota Serang. Tips dari Firza kepada pelaku kuliner, agar tahu dan mengerti apa yang dijualnya.
Seringkali didapatinya saat mereview kuliner, pedagang atau pelaku kuliner tidak mengetahui apa definisi makanan yang dijualnya, sehingga bagaimana mereka dapat melakukan pemasaran yang baik atau tepat sasaran marketnya jika tidak memahami apa yang dijualnya.
Pada Membaca Serang episode 1 kali ini, Bang Aip selaku pemerhati dan aktivis literasi dan juga pelaku ekonomi kreatif mengatakan agar pelaku kreatif kuliner kota Serang dapat memanfaatkan potensi yang ada untuk kegiatan kuliner ini.
“Kuliner kota serang sebentar lagi akan berhadapan dengan bulan ramadhan, semoga masyarakat bisa memanfaatkan momentum bulan suci ramadhan dengan kemeriahan beragam aneka macam kuliner saat menjelang berbuka, bila di laksanakan persiapan dengan serius dan penuh kolaborasi dari berbagai pihak, semoga pondok khozin bisa ter-aktifasi menjadi pusat jajanan yang ramai dan asyik,” ucap Aip.
Senada yang disampaikan kedua Narasumber, Yusuf Marufi selaku salah satu dari Owner Kedai Renjana yang berlokasi di Pondok Kuliner Khozin, Ciceri Serang, mengatakan membaca serang kali ini tidak terlepas dari bagaimana kuliner ini dapat dibaca sebagai salah satu element kehidupan, kebutuhan dan juga budaya pada masyarakat. Berharap agar kuliner serang dapat meningkat kualitasnya dan juga dapat meningkatkan variasi serta meningkatkan pergerakan perekonomian masyarakat.
“Kami pelaku kuliner di Pondok Kuliner Khozin disini akan berusaha mengemas produk maupun acara juga dengan semenarik mungkin, melalui event atau kegiatan salah satunya melalui momentum bulan Suci Ramadhan,” kata Yusuf.
Kedai Renjana mempunyai kuliner dengan menu andalan Baso Iga serta Nasi Liwet dan beberapa makanan serta minuman ringan, berharap dapat menjadi alternatif masyarakat Kota Serang untuk menikmati kulinernya. (KRS)