JAKARTA, Pelitabanten.com – Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, meresmikan angkutan permukiman Jabodetabek Residence (JR) Connexion untuk melayani warga komuter Ibu Kota hingga ke permukiman. Bus JR Connexion diharapkan dapat mengurangi kemacetan di Jabodetabek.
“Kita tahu benar bagaimana kesulitan transportasi. Nah sekarang kita buat suatu kesamaan dan saya yakin ini akan semakin bagus,” ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam peluncuran bus JR Connexion di ITC Mangga Dua, Gunung Sahari, Jakarta Pusat, Selasa (14/2/2017).
ITC Mangga Dua Jakarta Utara merupakah salah satu pusat perbelanjaan yang akan dilalui rute bus Jabodetabek JR Connexion. Bus layanan eksekutif JR Connexion menyasar warga menengah ke atas yang terletak di sejumlah perumahan Jabodetabek menuju dan dari ibukota Jakarta.
Sejumlah proyek milik Sinar Mas Land akan dilalui bus JR Connexion diantaranya : Grand Wisata Bekasi, Kota Wisata Cibubur, Legenda Wisata Cibubur serta BSD City Tangerang Selatan. Dalam pengadaan rute tersebut di sejumlah perumahan di Jabodekabek, Kementrian Perhubungan bekerja sama dengan sejumlah property developer yang tergabung dalam asosiasi Real Estate Indonesia (REI).
Sejumlah fasilitas untuk mendukung kenyamanan para penumpang terdapat di bus JR Connexion mulai dari jarak kursi yang nyaman, akses wi-fi hingga tempat penyimpanan barang yang luas di bagasi bus. Diharapkan keberadaan bus tersebut dapat mengurai kemacetan karena beralihnya pengguna kendaraan pribadi ke kendaraan umum. Bus JR Connexion beroperasi dari pukul 05.00-21.15 dan akan selalu tersedia di halte untuk pemberangkatan setiap satu jam sekali. Khusus hari Sabtu dan Minggu, bus baru akan mulai beroperasi pukul 06.30.
Untuk tahap awal tersedia 17 armada bus JR Connexion yang siap melayani masyarakat dengan tarif Rp 20.000 hingga Rp 25.000 per orang. Angkutan pemukiman ini, diharapkan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan mengurangi kepadatan jalan di daerah penyangga menuju Jakarta dan sebaliknya.
Menhub mengatakan, pihaknya meminta layanan ini dikelola dengan baik karena merupakan pertemuan antara fasilitas yang disediakan pemerintah melalui kerja sama dengan pengembang dan operator bus.
“Saya juga mendorong agar angkutan permukiman ini ikut dikembangkan di kota besar lainnya seperti Surabaya, Bandung, dan Yogyakarta,” ujar Budi Karya