Beranda News

Corona di Banten Saat ini Muncul di Klaster ASN

Corona di Banten Saat ini Muncul di Klaster ASN
Corona Virus Disease 2019 di Banten Saat ini Muncul di Klaster ASN. Foto Pelitabanten.com

KOTA SERANG, Pelitabanten.com — Gubernur Wahidin Halim, mengaku saat ini di wilayah Provinsi Banten mengalami tren terbaru Covid-19 yang muncul di klaster Aparatur Sipil Negara (ASN).

Ini disebabkan, turunnya kesadaran pelaksanaan protokol kesehatan di kalangan ASN.

“Untuk itu mari kita solid, bekerja bersama sebagai bentuk tanggung jawab kita kepada masyarakat,” ucapnya. Selasa, (15/9/2020).

Untuk itu, Ia meminta masukan dari segenap pihak yang nantinya akan diformulasikan dalam bentuk peraturan Gubernur (Pergub).

Sehingga, lanjutnya regulasi yang terbit mampu menampung kebutuhan dan aspirasi segenap pihak serta dapat menjadikan kebiasaan memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan sebagai budaya masyarakat.

“Ayo kita tingkatkan soliditas. Saat ini terjadi penurunan soliditas karena lamanya (pandemi,red) Covid-19. Bahwa ini perang bersama dalam melindungi masyarakat dan diri sendiri,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Gubernur Banten, Andika Hazrumy menyampaikan, untuk pendisiplinan masyarakat, perlu adanya Operasi Yustisi. Sehingga, pelaksanaan protokol kesehatan dapat diterapkan secara konsisten oleh masyarakat.

Baca Juga:  Sejahterakan Masyarakat, Gubernur Banten Serius Berikan Pelayanan Kesehatan

“Perlu sinkronisasi waktu dan koordinasi pelaksaaan antara Provinsi dengan kabupaten/kota agar linear khususnya di wilayah Zona Merah. Sehingga pelaksanaannya masif,” ungkapnya.

Ditambahkan Wagub, Keputusan Gubernur Nomor 443 Tahun 2020 Tentang Penetapan PSBB di Provinsi Banten agar dilaksanakan juga di kabupaten/kota. Hal itu seiring dengan dibukanya akses-akses publik.

“Sehingga perlu kontroling dan konistiensi kedisiplinan protokol kesehatan. Kondisi mobilitas masyarakat sudah tidak terkendali. Karena masyarakat sudah merasa normal kembali,” ujar dia.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten, Ati Pramudji Hastuti, mengatakan pihaknya sudah menjalani rapid test sebanyak 188.520 dan kegiatan swab test sebanyak 87.069 kepada seluruh masyarakat Banten.

Ia menjelaskan, untuk laboritorium kesehatan saat ini Pemprov Banten ada 19 laboratorium dan akan dilakukakan penambahan sebanyak empat laboratorium.

“Saat ini Labaratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Pemprov Banten dalam sehari mampu tangani 650 specimen,” ucapnya.

Baca Juga:  Pedas, Harga Cabai Rawit Merah di Pasar Malingping Lebak Tembus Rp100 Ribu per Kilogram

Untuk layanan perawatan, lanjut ati, ada 164 tempat tidur ICU, 1.368 tempat tidur ruang isolasi, dan 1.508 tempat tidur rumah singgah untuk karantina.

“Keberadaan rumah singgah untuk menggantikan karantina mandiri di rumah sekaligus yang berfungsi untuk menekan munculnya klaster keluarga,” katanya.